Minggu, 17 Maret 2019

Sedotan kertas? Worth it gak sih?

Posted at  22.56  |  in  


Sedotan kertas atau  paper-straw ini memang terdengar asing bagi khalayak.namun, penggunaannya sudah mulai banyak disebarluaskan selain bertujuan mengurangi plastik menggunakan sedotan kertas juga merupakan alternatif bagi masyarakat untuk melestarikan lingkungan dan memulai budaya yang baru.
Sedotan plastik sendiri meskipun sepele benda tersebut memiliki fakta yang membuat kalian para pembaca miris, berikut fakta-fakta sedotan plastik yang merugikan, lantas bagaimana jadinya jika penggunaannya diteruskan,
1.                  Riset Jambeck di 2015 menyebutkan bahwa Indonesia ada di peringkat kedua dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut. Jumlahnya mencapai sebesar 1,29 juta ton per tahun atau setara dengan 215.000 gajah jantan Afrika dewasa. (femina, 2018)
2.                  Walaupun sedotan plastik panjangnya hanya sekitar 10 cm, perlu 500 tahun lamanya agar sampah plastik tersebut bisa terurai secara alami.
3.                  Starbucks menyebutkan dengan mengurangi satu miliar sedotan plastik yang dibuang per tahun diperkirakan akan menyelamatkan sebanyak 100.000 mamalia, khususnya yang hidup di laut dan pantai
4.                   Terdapat lebih dari 11 miliar fragmen plastik mengendap di terumbu karang di Asia-Pasifik di mana kondisi terumbu karang di Indonesia lebih buruk karena pengelolaan sampah yang tidak berjalan dengan baik. (greeners.com)

Dengan fakta-fakta diatas masyarakat pun mulai menyadari dampak buruk dari penggunaan sedotan plastik selama ini, sehingga banyak perusahaan makanan mulai mengurangi penggunaan sedotan plastik dan menggantinya dengan sedotan kertas atau tutup gelas karton yang memudahkan costumer tanpa sedotan
Sebagian orang berpikir kalau kertas saja dikenai dengan air lembek, masa bisa sih dipake jadi sedotan? Menurut pengalaman penulis nih, bisa kok sedotan kertas dimanfaatin sebagai alternatif asal penggunaanya sesuai batas wajar aja, jangan digigit atau pun ditekan terus-menerus karena kertasnya akan loyo dan berubah menjadi lembek. Sedotan kertas bisa digunakan masyarakat umum kok, sedotan ini sudah di jual di minimarket sejuta umat di indonesia kok, jadi jangan khawatir jika sulit menemukan sedotan kertas.
Tapi kalau pakai sedotan kertas terus menerus kan mahal? Gimana tuh ngarasinnya kalau pengen mengurangi sampah plastik tapijuga bisa dipake terus-menerus dengan harga yang relatif murah? Gampang banget orangtua penulis dan penulis sendiri ngakalinnya dengan cara membeli stainless-straw atau sedotan stainless-steel yang bisa digunakan berkali-kali dan bisa dicuci, namun menemukannya ini agak sulit, harganya berkisar 10.000-45.000 untuk sedotan stainless-steel ini.
So, buat kalian yang mau mengurangi sampah plastik dimulai dari hal terkecil dan sepele dulu seperti sedotan dan yang lain seperti tempat makan, tempat minum, dan lain-lain. Jadi kalian tim yang mana? Paper-straw  atau stainkess-straw nih ? ayok jawab dengan cara komentar di blog ini yaa. 

Share this post

Tentang Paresmapa

Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati
BaseCamp: SMAN 1 Pati, Jl. Panglima Sudirman 24 Pati, kode pos 59113
email: paresmapa@gmail.com Google+. Facebook. Twitter.

0 komentar:

About-Privacy Policy-Contact us
Copyright © 2013 PARESMAPA || Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati ||. Template by Bloggertheme9
Powered by Paresmapa Team.
back to top