Sedotan
kertas atau paper-straw ini
memang terdengar asing bagi khalayak.namun, penggunaannya sudah mulai banyak
disebarluaskan selain bertujuan mengurangi plastik menggunakan sedotan kertas
juga merupakan alternatif bagi masyarakat untuk melestarikan lingkungan dan
memulai budaya yang baru.
Sedotan
plastik sendiri meskipun sepele benda tersebut memiliki fakta yang membuat
kalian para pembaca miris, berikut fakta-fakta sedotan plastik yang merugikan,
lantas bagaimana jadinya jika penggunaannya diteruskan,
1.
Riset Jambeck di 2015 menyebutkan
bahwa Indonesia ada di peringkat kedua dunia sebagai penghasil sampah plastik
ke laut. Jumlahnya mencapai sebesar 1,29 juta ton per tahun atau setara dengan
215.000 gajah jantan Afrika dewasa. (femina, 2018)
2.
Walaupun sedotan plastik panjangnya
hanya sekitar 10 cm, perlu 500 tahun lamanya agar sampah plastik tersebut bisa
terurai secara alami.
3.
Starbucks menyebutkan dengan
mengurangi satu miliar sedotan plastik yang dibuang per tahun diperkirakan akan
menyelamatkan sebanyak 100.000 mamalia, khususnya yang hidup di laut dan pantai
4.
Terdapat lebih dari 11 miliar
fragmen plastik mengendap di terumbu karang di Asia-Pasifik di mana kondisi
terumbu karang di Indonesia lebih buruk karena pengelolaan sampah yang tidak
berjalan dengan baik. (greeners.com)
Dengan fakta-fakta diatas masyarakat pun mulai menyadari
dampak buruk dari penggunaan sedotan plastik selama ini, sehingga banyak
perusahaan makanan mulai mengurangi penggunaan sedotan plastik dan menggantinya
dengan sedotan kertas atau tutup gelas karton yang memudahkan costumer tanpa
sedotan
Sebagian
orang berpikir kalau kertas saja dikenai dengan air lembek, masa bisa sih
dipake jadi sedotan? Menurut pengalaman penulis nih, bisa kok sedotan kertas
dimanfaatin sebagai alternatif asal penggunaanya sesuai batas wajar aja, jangan
digigit atau pun ditekan terus-menerus karena kertasnya akan loyo dan berubah
menjadi lembek. Sedotan kertas bisa digunakan masyarakat umum kok, sedotan ini
sudah di jual di minimarket sejuta umat di indonesia kok, jadi jangan khawatir
jika sulit menemukan sedotan kertas.
Tapi
kalau pakai sedotan kertas terus menerus kan mahal? Gimana tuh ngarasinnya
kalau pengen mengurangi sampah plastik tapijuga bisa dipake terus-menerus dengan
harga yang relatif murah? Gampang banget orangtua penulis dan penulis sendiri
ngakalinnya dengan cara membeli stainless-straw atau sedotan stainless-steel
yang bisa digunakan berkali-kali dan bisa dicuci, namun menemukannya ini agak
sulit, harganya berkisar 10.000-45.000 untuk sedotan stainless-steel ini.
So,
buat kalian yang mau mengurangi sampah plastik dimulai dari hal terkecil dan
sepele dulu seperti sedotan dan yang lain seperti tempat makan, tempat minum,
dan lain-lain. Jadi kalian tim yang mana? Paper-straw atau stainkess-straw nih ? ayok jawab
dengan cara komentar di blog ini yaa.
0 komentar: