• Galeri

    Pencinta Alam Remaja SMA N 1 Pati

  • Prestasi

    Prestasi Paresmapa

  • Tentang PARESMAPA

    Sejarah

  • Artikel

    Berita Terbaru

  • Senin, 29 Oktober 2018


    Haloo….pada tau tali temali nggak nih ? Ternyata tali temali itu banyak sekali bentuk-bentuknya.Ini nih aku kasih tau fungsi dan caranya.

    1.      Pangkal ---> mengikat tali pada tiang atau pohon.
    Hasil gambar untuk simpul pangkal

    2. Jangkar ---> mengikat tali pada tiang atau pohon
    Hasil gambar untuk simpul jangkar

    3. Kambing ---> mengikat tanpa menjerat
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    4. Mati ---> menyambung 2 tali sema besar dan tidak licin
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    5. Nelayan ---> menyambung 2 tali sama besar dan licin
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    6. Anyam tunggal---> menyambung 2 tali tidak sama besar dan tidak licin
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.


    7. Anyam Ganda ---> menyambung 2 tali tidak sama besar dan licin
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.



    8. Delapan ---> mengikat tanpa menjerat, bisa digunakan untuk anchor dan simpul pada harness (tali jiwa)

    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia. 


    9. Delapan Ganda ---> mengikat tanpa menjerat, bisa digunakan untuk anchor dan simpul pada harness (tali jiwa)
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    10. Kelinci ---> mengikat tanpa menjerat, bisa digunakan untuk anchor dan simpul pada harness
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    11. Kupu-kupu ---> mengamankan friksi

    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia. 
    12. Cleaning ---> melepas anchor
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    13. Pita ---> menyambung webbing
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.




    Tali Temali

    Posted at  20.55  |  in    |  Read More»


    Haloo….pada tau tali temali nggak nih ? Ternyata tali temali itu banyak sekali bentuk-bentuknya.Ini nih aku kasih tau fungsi dan caranya.

    1.      Pangkal ---> mengikat tali pada tiang atau pohon.
    Hasil gambar untuk simpul pangkal

    2. Jangkar ---> mengikat tali pada tiang atau pohon
    Hasil gambar untuk simpul jangkar

    3. Kambing ---> mengikat tanpa menjerat
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    4. Mati ---> menyambung 2 tali sema besar dan tidak licin
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    5. Nelayan ---> menyambung 2 tali sama besar dan licin
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    6. Anyam tunggal---> menyambung 2 tali tidak sama besar dan tidak licin
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.


    7. Anyam Ganda ---> menyambung 2 tali tidak sama besar dan licin
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.



    8. Delapan ---> mengikat tanpa menjerat, bisa digunakan untuk anchor dan simpul pada harness (tali jiwa)

    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia. 


    9. Delapan Ganda ---> mengikat tanpa menjerat, bisa digunakan untuk anchor dan simpul pada harness (tali jiwa)
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    10. Kelinci ---> mengikat tanpa menjerat, bisa digunakan untuk anchor dan simpul pada harness
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    11. Kupu-kupu ---> mengamankan friksi

    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia. 
    12. Cleaning ---> melepas anchor
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

    13. Pita ---> menyambung webbing
    Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.




    0 komentar:


    Tas carier adalah kebutuhan pokok bagi para pendaki gunung. Bagi kalian yang bingung pilih tas carier ini penjelasannya. Tas carier yang digunakan oleh pendaki tidak boleh sembarang tas. Tas carier yang digunakan harus sesuai dengan kita agar tidak mengurangi kenyamanan saat mendaki. Berikut adalah tips untuk memilih tas carier.

    1. Bahan

    Bahan dari tas carier itu sendiri harus diperhatikan untuk tingkat keawetan dari tas itu sendiri. Tas carier dipasaran umumnya mempunyai bahan polyester, nilon, dan condura. Dari 3 bahan tadi yang paling tahan dari gesekan dan rembesan air adalah condura. Namun di pasaran tas dengan bahan condura memang agak mahal sih tapi ada harga ada barang sob.

    2. Ukuran
    Dipasaran tas carier memiliki ukuran yang beragam mulai dari 30-100 L. Tapi pernah kebayang ga sih ukuran carier kok banyak buat apa? Jadi sebenarnya carier kapasitas carier dipasaran itu tidak sembarangan, ukuran carier dibuat untuk kebutuhan seberapa lama kita melakukan perjalanan pendakian di gunung jadi seperti ini untuk 1-3 malam kita Cuma perlu kapasitas 30-55 L kalau 3-5 malam kita perlu 60-75 L kalau kita mendaki lebih dari 5 malam kita perlu 80L keatas gitu sob.

    3. Kenyamanan
    Kenyamanan kita yang tahu ya kita sendiri kan. Nah maka dari itu kalau membeli tas carier pilihlah yang punya ukuran punggung sesuai punggung kita. Ini bermanfaat sekali biar beban yang ada di tas bisa benar benar di distribusi ke tubuh dengan baik karena pada dasarnya tas carier membagi beban tas menjadi 3 yaitu bahu, punggung dan panggul. Selain itu untuk mendukung kenyamanan lagi sebisa mungkin pilihlah ta scarier yang punya frame kuat dan cocok dengan lekuk punggung kita. tapi jaman yang sudah modern ini udah banyak beredar tas carier yang frame dan ukuran punggungnya bisa disesuaikan sesuai kemauan kita.

    4. Fitur
    Kalau mau beli tas carier carilah yang banyak fiturnya seperti peluit,kompas,waterbladder compartment, sleeping bag compartment, side pocket, belt yang bisa diatur, water resist, tracking pole pocket dan lain lain. Fitur fitur ini tentunya sangat berguna banget buat kita para pendaki agar memudahkan perjalanan kita

    Tas Carrier

    Posted at  19.33  |  in    |  Read More»


    Tas carier adalah kebutuhan pokok bagi para pendaki gunung. Bagi kalian yang bingung pilih tas carier ini penjelasannya. Tas carier yang digunakan oleh pendaki tidak boleh sembarang tas. Tas carier yang digunakan harus sesuai dengan kita agar tidak mengurangi kenyamanan saat mendaki. Berikut adalah tips untuk memilih tas carier.

    1. Bahan

    Bahan dari tas carier itu sendiri harus diperhatikan untuk tingkat keawetan dari tas itu sendiri. Tas carier dipasaran umumnya mempunyai bahan polyester, nilon, dan condura. Dari 3 bahan tadi yang paling tahan dari gesekan dan rembesan air adalah condura. Namun di pasaran tas dengan bahan condura memang agak mahal sih tapi ada harga ada barang sob.

    2. Ukuran
    Dipasaran tas carier memiliki ukuran yang beragam mulai dari 30-100 L. Tapi pernah kebayang ga sih ukuran carier kok banyak buat apa? Jadi sebenarnya carier kapasitas carier dipasaran itu tidak sembarangan, ukuran carier dibuat untuk kebutuhan seberapa lama kita melakukan perjalanan pendakian di gunung jadi seperti ini untuk 1-3 malam kita Cuma perlu kapasitas 30-55 L kalau 3-5 malam kita perlu 60-75 L kalau kita mendaki lebih dari 5 malam kita perlu 80L keatas gitu sob.

    3. Kenyamanan
    Kenyamanan kita yang tahu ya kita sendiri kan. Nah maka dari itu kalau membeli tas carier pilihlah yang punya ukuran punggung sesuai punggung kita. Ini bermanfaat sekali biar beban yang ada di tas bisa benar benar di distribusi ke tubuh dengan baik karena pada dasarnya tas carier membagi beban tas menjadi 3 yaitu bahu, punggung dan panggul. Selain itu untuk mendukung kenyamanan lagi sebisa mungkin pilihlah ta scarier yang punya frame kuat dan cocok dengan lekuk punggung kita. tapi jaman yang sudah modern ini udah banyak beredar tas carier yang frame dan ukuran punggungnya bisa disesuaikan sesuai kemauan kita.

    4. Fitur
    Kalau mau beli tas carier carilah yang banyak fiturnya seperti peluit,kompas,waterbladder compartment, sleeping bag compartment, side pocket, belt yang bisa diatur, water resist, tracking pole pocket dan lain lain. Fitur fitur ini tentunya sangat berguna banget buat kita para pendaki agar memudahkan perjalanan kita

    0 komentar:

    Selasa, 16 Oktober 2018

    Bahan makanan, perlengkapan pendakian seperti tenda, baju hangat, dan berbagai barang-barang lain mutlak disiapkan oleh pendaki sebelum mendaki. Barang-barang pendakian tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam ransel.

    Nah, saat mengemas barang-barang pendakian, tentu ada teknik-teknik yang mesti diketahui agar ransel lebih nyaman dipanggul saat mendaki. Hal itu juga mengantisipasi pendakian di wilayah tropis yang seringkali cuaca tak menentu.

    Yang menjadi dasar penyusunan perlengkapan adalah keseimbangan beban. Bagaimana kita menumpukkan berat beban pada tubuh sedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara  efisien. Rangka ransel yang banyak memberikan kenyamanan membuat posisi tubuh lebih menyenangkan saat memanggul beban. Tapi bagaimanapun juga design rangka bagus yang dimiliki sebuah ransel tidak akan ada artinya bila kita tidak mampu menyusun barang (packing) dengan baik, malahan hal ini akan menyiksa kita.

    Petimbangan dalam menyusun barang  (packing) adalah sebagai berikut :

     A. Tempatkan barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin kebadan.
     B. Bahan makanan ditempatkan dekat tubuh dan daerah bagian tengah punggung (diantara tulang rusuk dan bahu). Bahan bakar diletakkan di bawah makanan. Barang yang lebih ringan (sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan di bawah.
    C. Letakkan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian atas atau di kantong-kantong luar ransel (seperti : ponco, alat-alat PPGD, kamera, dll).
     D. Kelompokkan barang-barang dan masukkan ke dalam kantong-kantong plastik yang  tidak tembus air, terutama pakaian tidur beserta cadangannya, pakaian dalam, kertas, buku, dll.
    E. Isilah ruang kosong seperti bagian dalam misting, gelas dan lainyya dengan item- item kecil untuk menghemat tempat.




    Catatan : buatlah check list dari semua perlengkapan, kalau mungkin sekalian dengan beratnya agar mudah menyusunnya.

    TIPS PACKING RANSEL UNTUK MENDAKI GUNUNG

    Posted at  01.15  |  in    |  Read More»

    Bahan makanan, perlengkapan pendakian seperti tenda, baju hangat, dan berbagai barang-barang lain mutlak disiapkan oleh pendaki sebelum mendaki. Barang-barang pendakian tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam ransel.

    Nah, saat mengemas barang-barang pendakian, tentu ada teknik-teknik yang mesti diketahui agar ransel lebih nyaman dipanggul saat mendaki. Hal itu juga mengantisipasi pendakian di wilayah tropis yang seringkali cuaca tak menentu.

    Yang menjadi dasar penyusunan perlengkapan adalah keseimbangan beban. Bagaimana kita menumpukkan berat beban pada tubuh sedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara  efisien. Rangka ransel yang banyak memberikan kenyamanan membuat posisi tubuh lebih menyenangkan saat memanggul beban. Tapi bagaimanapun juga design rangka bagus yang dimiliki sebuah ransel tidak akan ada artinya bila kita tidak mampu menyusun barang (packing) dengan baik, malahan hal ini akan menyiksa kita.

    Petimbangan dalam menyusun barang  (packing) adalah sebagai berikut :

     A. Tempatkan barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin kebadan.
     B. Bahan makanan ditempatkan dekat tubuh dan daerah bagian tengah punggung (diantara tulang rusuk dan bahu). Bahan bakar diletakkan di bawah makanan. Barang yang lebih ringan (sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan di bawah.
    C. Letakkan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian atas atau di kantong-kantong luar ransel (seperti : ponco, alat-alat PPGD, kamera, dll).
     D. Kelompokkan barang-barang dan masukkan ke dalam kantong-kantong plastik yang  tidak tembus air, terutama pakaian tidur beserta cadangannya, pakaian dalam, kertas, buku, dll.
    E. Isilah ruang kosong seperti bagian dalam misting, gelas dan lainyya dengan item- item kecil untuk menghemat tempat.




    Catatan : buatlah check list dari semua perlengkapan, kalau mungkin sekalian dengan beratnya agar mudah menyusunnya.

    0 komentar:

    Minggu, 14 Oktober 2018


    Air adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan, karena seseorang dalam kondisi survival, tetap dapat bertahan hidup tanpa makanan selama masih ada air selama 6 hari. Sedangkan jika tidak ada air hanya mampu bertahan selama 3 hari. 

    Kekurangan cairan akan menyebabkan dehidrasi dengan tanda-tanda umum sbb :                                                                                                            
    -air seni berwarna gelap dengan bau yang cukup tajam                                           
    -mata cekung dan berwarna gelap                                                                        
    -kelelahan, emosional, dan tidak stabil 

    Air yang tidak perlu dimurnikan : air hujan, air tanah, air tanaman rambat/rotan.
    Air yang perlu dimurnikan : air sungai besar, air yang tergenang, air dari pohon pisang.

    v Teknik mendapatkan air :
    Carilah di dasar-dasar lembah di mana air secara alami mengalir. Bila tidak ditemukan genangan air, sungai atau kolam, carilah rumpunan tanaman yang hijau dan galilah di situ. Gali  juga di alur-alur sungai yang kering, bukan tidak mungkin kita akan menjumpai air.

    v Beberapa binatang sebagai indikator adanya air, adalah sbb :
    -         Mamalia
    Binatang pemakan rumput biasanya tidak pernah jauh dari air karena mereka butuh minuman di pagi dan sore hari. Perhatikan jalan setapak bekas kaki binatang ini, kerap kali akan menuntun kita ke air, ikuti mereka ke bawah bukit. Tapi jangan mengikuti bekas tapak kaki hewan pemakan daging.
    -         Burung
    Burung-burung kecil dan merpati tidak pernah jauh dari air, mereka minum pada fajar serta sore hari. Saat terbang lurus dan rendah pertanda sedang menuju ke arah air, Tapi jangan gunakan burung air dan pemangsa sebagai indikator, mereka tidak minum air secara berkala.
    -         Serangga

    Semut sangat bergantung dengan air, barisan semut yang berbaris naik ke pohon menuju ke tempat persediaan air yang terperangkap atau tergenang.

    Air, Kaulah Sumber Kehidupan

    Posted at  11.56  |  in    |  Read More»


    Air adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan, karena seseorang dalam kondisi survival, tetap dapat bertahan hidup tanpa makanan selama masih ada air selama 6 hari. Sedangkan jika tidak ada air hanya mampu bertahan selama 3 hari. 

    Kekurangan cairan akan menyebabkan dehidrasi dengan tanda-tanda umum sbb :                                                                                                            
    -air seni berwarna gelap dengan bau yang cukup tajam                                           
    -mata cekung dan berwarna gelap                                                                        
    -kelelahan, emosional, dan tidak stabil 

    Air yang tidak perlu dimurnikan : air hujan, air tanah, air tanaman rambat/rotan.
    Air yang perlu dimurnikan : air sungai besar, air yang tergenang, air dari pohon pisang.

    v Teknik mendapatkan air :
    Carilah di dasar-dasar lembah di mana air secara alami mengalir. Bila tidak ditemukan genangan air, sungai atau kolam, carilah rumpunan tanaman yang hijau dan galilah di situ. Gali  juga di alur-alur sungai yang kering, bukan tidak mungkin kita akan menjumpai air.

    v Beberapa binatang sebagai indikator adanya air, adalah sbb :
    -         Mamalia
    Binatang pemakan rumput biasanya tidak pernah jauh dari air karena mereka butuh minuman di pagi dan sore hari. Perhatikan jalan setapak bekas kaki binatang ini, kerap kali akan menuntun kita ke air, ikuti mereka ke bawah bukit. Tapi jangan mengikuti bekas tapak kaki hewan pemakan daging.
    -         Burung
    Burung-burung kecil dan merpati tidak pernah jauh dari air, mereka minum pada fajar serta sore hari. Saat terbang lurus dan rendah pertanda sedang menuju ke arah air, Tapi jangan gunakan burung air dan pemangsa sebagai indikator, mereka tidak minum air secara berkala.
    -         Serangga

    Semut sangat bergantung dengan air, barisan semut yang berbaris naik ke pohon menuju ke tempat persediaan air yang terperangkap atau tergenang.

    0 komentar:

    Sabtu, 06 Oktober 2018

    Hello guys, kegiatan mendaki gunung atau menjelajah alam pasti juga punya resiko terjadi kecelakaan itu bukan. Minimal kalian dibekali materi tentang pertolongan pertama Jika misalnya teman anda ataupun anda sendiri mengalami musibah. Pertolongan pertama sangat penting karena itu membuat korban tetap hidup dan stabil, serta mengurangi resiko luka yang lebih parah.

    Disini kita akan membagikan tips mengenai pertolongan pertama

    1. Jangan panik
    Jika kalian atau teman kalian terluka atau menemukan korban terluka maka kalian bersikap tenang dan jangan panik, karena panik hanya akan menambah suasana menjadi lebih buruk atau bahkan menambah korban jiwa.

    2. Identifikasi gejala pada korban
    Artinya periksa apa yang terjadi pada korban jika luka ringan cukup dengan betadine atau hansaplas namun jika luka cukup berat segera lakukan pertolongan pertama dan hubungi tim SAR

    3. Pindahkan korban ke tempat aman
    Jika saat mendaki gunung anda menemukan korban yang berada di lereng maka segera pimdahkan korban ke tempat yang lebih datar agar tidak terjadi penumpukan darah dan segera obati korban tersebut.

    4. Jika korban pingsan atau tidak sadar
    Yang kalian lakukan yaitu pindahkan korban di tempat datar lalu periksa denyut nadinya. Jika lemah maka lakukan pertolongan pertama dengan menekan bagian jantung agar detak jantungnya meningkat. Setelah keadaanya lebih stabil bawa korban dengan tandu darurat (bisa di buat dari apa saya misal ponco, tali ,batang pohon dll) menuju pos pendaki terdekat dan hubungi tim SAR

    Tips pertolongan pertama jika menemukan korban di gunung

    Posted at  08.13  |  in    |  Read More»

    Hello guys, kegiatan mendaki gunung atau menjelajah alam pasti juga punya resiko terjadi kecelakaan itu bukan. Minimal kalian dibekali materi tentang pertolongan pertama Jika misalnya teman anda ataupun anda sendiri mengalami musibah. Pertolongan pertama sangat penting karena itu membuat korban tetap hidup dan stabil, serta mengurangi resiko luka yang lebih parah.

    Disini kita akan membagikan tips mengenai pertolongan pertama

    1. Jangan panik
    Jika kalian atau teman kalian terluka atau menemukan korban terluka maka kalian bersikap tenang dan jangan panik, karena panik hanya akan menambah suasana menjadi lebih buruk atau bahkan menambah korban jiwa.

    2. Identifikasi gejala pada korban
    Artinya periksa apa yang terjadi pada korban jika luka ringan cukup dengan betadine atau hansaplas namun jika luka cukup berat segera lakukan pertolongan pertama dan hubungi tim SAR

    3. Pindahkan korban ke tempat aman
    Jika saat mendaki gunung anda menemukan korban yang berada di lereng maka segera pimdahkan korban ke tempat yang lebih datar agar tidak terjadi penumpukan darah dan segera obati korban tersebut.

    4. Jika korban pingsan atau tidak sadar
    Yang kalian lakukan yaitu pindahkan korban di tempat datar lalu periksa denyut nadinya. Jika lemah maka lakukan pertolongan pertama dengan menekan bagian jantung agar detak jantungnya meningkat. Setelah keadaanya lebih stabil bawa korban dengan tandu darurat (bisa di buat dari apa saya misal ponco, tali ,batang pohon dll) menuju pos pendaki terdekat dan hubungi tim SAR

    0 komentar:

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 PARESMAPA || Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati ||. Template by Bloggertheme9
    Powered by Paresmapa Team.
    back to top