• Galeri

    Pencinta Alam Remaja SMA N 1 Pati

  • Prestasi

    Prestasi Paresmapa

  • Tentang PARESMAPA

    Sejarah

  • Artikel

    Berita Terbaru

  • Senin, 26 Desember 2016



    Halo kawan ! baru-baru ini PARESMAPA telah melaksankan Diklat 2. Kalian tahu gak sih Diklat 2 PARESMAPA itu seperti apa? Nah, dalam kesempatan kali ini saya akan memberitahukan seperti apa Diklat 2 itu.


    Diklat (Pendidikan dan Latihan) 2 merupakan program kerja wajib yang dilaksanakan oleh pengurus harian PARESMAPA. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mencari kualitas dari calon anggota baru PARESMAPA. Di Diklat 2 mereka akan mempraktekkan materi-materi yang telah diajarkan di PARESMAPA Seperti, Mountaineering, Navigasi darat,SAR, dll.


    Diklat 2 ini biasanya dilaksanakan di SD N 1 Jollong, pada akhir Desember. Waktu ini bertepatan dengan libur akhir tahun. Jadi para alumni bisa ikut meramaikan kegiatan ini.


    Diklat 2 ini dilaksanakan selama 3 hari 2 malam. Pada hari pertama, kegiatan yang dilakukan adalah praktek Mountaineering dan simpul. Dan pada hari kedua, peserta Diklat akan melakukan praktek Navigasi darat. Lalu pada hari ketiga, peserta akan melakukan praktek SAR.


    Nah, kalian sudah punya gambaran kan tentang bagaimana Diklat 2 itu?.



    Penulis : Putri Tania M. (Paresmapa XXVIII)

    DIKLAT 2 C-XXIX

    Posted at  17.05  |  in  Diklat 2  |  Read More»



    Halo kawan ! baru-baru ini PARESMAPA telah melaksankan Diklat 2. Kalian tahu gak sih Diklat 2 PARESMAPA itu seperti apa? Nah, dalam kesempatan kali ini saya akan memberitahukan seperti apa Diklat 2 itu.


    Diklat (Pendidikan dan Latihan) 2 merupakan program kerja wajib yang dilaksanakan oleh pengurus harian PARESMAPA. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mencari kualitas dari calon anggota baru PARESMAPA. Di Diklat 2 mereka akan mempraktekkan materi-materi yang telah diajarkan di PARESMAPA Seperti, Mountaineering, Navigasi darat,SAR, dll.


    Diklat 2 ini biasanya dilaksanakan di SD N 1 Jollong, pada akhir Desember. Waktu ini bertepatan dengan libur akhir tahun. Jadi para alumni bisa ikut meramaikan kegiatan ini.


    Diklat 2 ini dilaksanakan selama 3 hari 2 malam. Pada hari pertama, kegiatan yang dilakukan adalah praktek Mountaineering dan simpul. Dan pada hari kedua, peserta Diklat akan melakukan praktek Navigasi darat. Lalu pada hari ketiga, peserta akan melakukan praktek SAR.


    Nah, kalian sudah punya gambaran kan tentang bagaimana Diklat 2 itu?.



    Penulis : Putri Tania M. (Paresmapa XXVIII)

    0 komentar:

    Senin, 19 Desember 2016




    Halo kawan.. ada yang tahu tidak D1 PARESMAPA itu apa? Nah dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang D1 PARESMAPA.
    Diklat (Pendidikan dan Latihan) 1 merupakan program kerja inti yang dilaksanakan tiap tahunnya oleh pengurus harian PARESMAPA dan dibantu oleh kelas 3 dan juga alumni. Tujuan dari kegiatan D1 tersebut adalah mengenalkan peserta pada kondisi alam sesungguhnya dan mengajarkan pada peserta bagaimana cara bertahan hidup dengan kondisi seminimal mungkin lewat pemanfaatkan kekayaan alam / SDA serta SDM.




     Diklat 1 ini biasanya dilaksanakan di luar sekolah dan selama 2 hari 1 malam. Materi yang dipraktekan dalam D1 yaitu survival.


    Nah apasih survival itu? Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. secara umum survival di artikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup dalam keadaan kritis. Nah kemampuan mempertahankan diri itu tergantung sikap mental, pengetahuan dan ketrampilan. Sehingga sebelum melaksanakan Diklat 1 para peserta sudah dibekali materi tentang survival.


    Nah itulah sekilas info tentang Diklat 1 PARESMAPA. semoga dapat membantu


    Penulis : Riri Dita A. (Paresmapa XXVIII)

    Diklat I C-XXIX Paresmapa

    Posted at  08.32  |  in  diklat 1  |  Read More»




    Halo kawan.. ada yang tahu tidak D1 PARESMAPA itu apa? Nah dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang D1 PARESMAPA.
    Diklat (Pendidikan dan Latihan) 1 merupakan program kerja inti yang dilaksanakan tiap tahunnya oleh pengurus harian PARESMAPA dan dibantu oleh kelas 3 dan juga alumni. Tujuan dari kegiatan D1 tersebut adalah mengenalkan peserta pada kondisi alam sesungguhnya dan mengajarkan pada peserta bagaimana cara bertahan hidup dengan kondisi seminimal mungkin lewat pemanfaatkan kekayaan alam / SDA serta SDM.




     Diklat 1 ini biasanya dilaksanakan di luar sekolah dan selama 2 hari 1 malam. Materi yang dipraktekan dalam D1 yaitu survival.


    Nah apasih survival itu? Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. secara umum survival di artikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup dalam keadaan kritis. Nah kemampuan mempertahankan diri itu tergantung sikap mental, pengetahuan dan ketrampilan. Sehingga sebelum melaksanakan Diklat 1 para peserta sudah dibekali materi tentang survival.


    Nah itulah sekilas info tentang Diklat 1 PARESMAPA. semoga dapat membantu


    Penulis : Riri Dita A. (Paresmapa XXVIII)

    0 komentar:

    Senin, 12 Desember 2016




    Air adalah suatu unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Dengan air, kita bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan sesuai keinginan kita dan mengkonsumsinya agar tetap hidup. Bahkan bukan hanya manusia saja yang membutuhkan, akan tetapi makhluk hidup sangat butuh terhadap air. Bisa dilihat bahwa sebagian bumi bahkan dalam persentasenya bumi hampir di kelilingi oleh air, sehingga bisa dibilang bahwa air merupakan denyut nadi untuk kelangsungan kehidupan manusia.


    Dengan itu, kita harus menjaga air tak sampai pada titik terakhirnya agar tidak menjadi bencana dan mencemari kesehatan makhluk hidup. Berikut akan dijelaskan cara agar air tak sampai titik terakhir agar dapat menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup :

    1. Menjaga lingkungan

    Dengan menjaga lingkungan, maka air di sekitar kehidupan kita tidak akan mudah tercemar. Sehingga, air yang dipakai dan yang dikonsumsi tidak tercemar dan kotor srta aman untuk digunakan. Sampah-sampah yang ada disungai, diselokan, maupun dijalanan sangatlah berpengaruh bagi kelestarian air yang dikonsumsi bagi makhluk hidup, sebab dapat mencemari air dan mempengaruhi kebersihan air sebelumnya.

    2. Mengurangi penggunaan air

    Penggunaan air yang digunakan secara boros dan tidak bertanggung jawab akan mengakibatkan kekeringan. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh masyarakat seperti mandi yang terlalu lama, lupa untuk mematikan air keran setelah mandi atau memakainya atau juga setelah menyiram bunga dan membersihkan kendaraan. Ini sangat perlu diperhatikan, karena dengan berbagai kelakuan manusia tersebut akan dapat megurangi jumlah ar dan mengakibatkan kebutuhan air yang sangat tinggi serta menjadi salah satu penyebab kekeringan.

    3. Mendaur ulang bahan bekas

    Barang-barang yang dapat di daur ulang biasanya sering sekali tidak terpikirkan oleh manusia saat ini dan membuangnya sembarangan seperti membuang barang tersebut ke sungai atau ke laut. Contohnya saja seperti botol mineral yang dapat di daur ulang menjadi mainan anak-anak, plastik-plastik bermerek yang bisa di dair ulang menjadi alas atau tas, dan lain-lainnya.

    4.Meminimalisirkan penggunaan bahan kimia

    Meminimalkan penggunaaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan global saat ini. Karena, ketika bahan-bahan kimia yang telah dipakai larut ke dalam air, maka mereka akan dapat merusak ekosistem air tersebut. contohnya saja seperti zat-zat kimia yang ada di air akan dapat menghancurkan alga-alga yang merupakan makanan plankton.

    5. Membuang bahan kimia dengan benar

    Bahan bahan kimia tersebut sangatlah berbahaya bagi kelestarian air dan merusak lapisan atmosfer di kehidupan ini. Bahan berbahaya seperti cat, oli, oli motor atau bahan kimia lainnya jika di buang dengan sembarangan seperti membuang bahan-bahan tersebut ke dalam sungai atau selokan serta sumber-sumber air akan dapat mencemari air disekitarnya.

    Dampaknya akan kembali ke manusia itu sendiri. Air akan tercemar dan susah untuk dicari dan dikonsumsi.

    7. Mengadakan sosialisasi

    Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya dalam menjaga kelestarian air. Maka dari itu, sangat diperlukan adanya penyuluhan tentang pentingnya menjaga kelestarian air di lingkungan masyarakat saat ini. Hal ini sangat di perlukan agar masyarakat saat ini sadar bahwa air sangatlah penting dalam kehidupan. Penyuluhan-penyuluhan tersebut bisa berupa seminar-seminar tentang pentingnya menjaga kelestarian air. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk gotong royong dan kerja bakti bersama untuk membersihkan sampah-sampah yang berkeliaran yang dapat mencemari kelestarian air.

    8. Mencegah adanya penebangan pohon secara liar

    Hal ini sangat perlu di ketahui dan di cegah, sebab dengan adnaya penebaangan poho secara liar atau menebang phon-pohon yang ada dihutan akan mengakibatkan tercemarnya sumber sumber mata air yang ada disekitarnya. Ini akan mengakibatakn simber sumber tersebut akan tercemar dan tidak dapat dikonsumsi lagi oleh makhluk hidup, bahkan akan menimbulkan pengaruh pada kesehatan makhluk hiudp itu sendiri. Selain itu, ekosistem yanng ada disekitarnya akan menjadi tidak seimbang.

    9. Mengadakan reboisasi pada hutan

    Dengan adanya reboisasi akan mengurangi dampak akibat kerusakan hutan, pohon-pohon tersebut akan terjaga kelestariannya yang juga mempengaruhi kelestarian ekosistem sumber-sumber air yang ada disekitarnya. Sehingga sumber-sumber air terebut tidak tercemar dan berih serta dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup.

    10. Tidak membuang limbah pabirik sembarangan

    Biasanya, pabrik-pabrik yang berada di sekitar perairan seperti sungai, danau dan laut, akan membuang limbah pabriknya ke perairan tersebut. ini akan menyebabakan pencemaran air akan terjadi. Air sungai dan laut akan menjadi kotor dan tercemar, sehingga tidak dapat di pakai lagi oleh makhluk hidup dan akan lebih mudah menjadi penyebab pemanasan global Setidaknya, jangan membuang limbah-limbah tersebut ke perairan yang ada di dekat pabrik tersebut, karena dapat merusak kelestarian air dan akan berdampak pada masyarakat yang ada di daerah tersebut.

    11. Pengecekan saluran pipa air secara rutin

    Pengecekan pipa air secara rutin sangatlah penting karena jika pipa-pipa air tersebut bocor dan air-air yang mengalir keluar, maka akan menyebabkan terjadinya pemborosan air. Ini akan mengakibatkan pelestarian air berkurang sehingga nanti akan terjadi kebutuhan air yang sangat tinggi di kalangan masyarakat.

    12. Menjaga kestabilitasan ketersedian air bersih di sumber-sumber air

    Hal ini sangat dipentingkan dalam menjaga kelestarian air. Dengan menjaga stabilitas ketersediaan air bersih di berbagai sumber-sumber yang mengandung air, makan ketersediaan air tidak berkurang, sehingga masyarakat tidak perlu kebingungan terhadap air bersih karena banyaknya air bersih di sumber sumber yang mengandung air.

    13. Menciptakan lingkungan yang asri

    Dengan lingkungan yang asri, maka lingkungan di sekitarnya dan ekosistem di sekitarnya akan terjaga dengan baik. Perairan pun tidak mudah untuk tercemar dan bersih. Dalam menciptakan lingkungan yang asri tersebut, bisa dilakukan melalui rumah kita sendiri. Lingkungan rumah yang asri akan menciptakan fungsi lingkungan hidup tersebut menjadi bersih, begitu juga dengan sektor air yang dipakai dan dikonsumsi. Pemakaian air untuk kegiatan sehari-hari menjadi bersih dan pengkonsumsian air menjadi bersih dan tidak tercemar akibat lingkungan rumah yang indah dan bersih.

    14. Menggunakan shower ketika mandi

    Ketika mandi, sebaiknya menggunakan shower atau hal hal yang tidak mengakibatkan pemborosan air. Hal ini sangat perlu diperhatikan bagi kalangan masyarakat yang biasanya mandi dengan cara berendam. Dengan berendam, maka air yang dipakai untuk berendam tersebut akan terbuang sia-sia, sehingga terjadinya pemborosan air dan mengurangi kelestarian terhadap air.

    15. Tidak mengambil air sumur secara berlebihan

    Masyarakat saat ini ketika mengambil atau menggunakan sumur-sumur yang ada seperti sumur resapan, mereka mengambilnya secara sangat berlebihan tanpa memikirkan betapa pentingnya dalam menghemat sumber air yang memberikan manfaat sumur resapan. Sebab, jika air bersih yang ada di sumur-sumur tersebut dikuras atau diambil secara berlebihan, maka sumber air tersebut akan berkurang dan kering, sehingga akan terjadinya kekeringan air dan masyarakat akan kebingungan dalam mencari air bersih.

    Sumber: http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/cara-menjaga-kelestarian-air

    Cara Agar Air tak sampai Titik Terakhir

    Posted at  12.23  |  in  pecinta alam  |  Read More»




    Air adalah suatu unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Dengan air, kita bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan sesuai keinginan kita dan mengkonsumsinya agar tetap hidup. Bahkan bukan hanya manusia saja yang membutuhkan, akan tetapi makhluk hidup sangat butuh terhadap air. Bisa dilihat bahwa sebagian bumi bahkan dalam persentasenya bumi hampir di kelilingi oleh air, sehingga bisa dibilang bahwa air merupakan denyut nadi untuk kelangsungan kehidupan manusia.


    Dengan itu, kita harus menjaga air tak sampai pada titik terakhirnya agar tidak menjadi bencana dan mencemari kesehatan makhluk hidup. Berikut akan dijelaskan cara agar air tak sampai titik terakhir agar dapat menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup :

    1. Menjaga lingkungan

    Dengan menjaga lingkungan, maka air di sekitar kehidupan kita tidak akan mudah tercemar. Sehingga, air yang dipakai dan yang dikonsumsi tidak tercemar dan kotor srta aman untuk digunakan. Sampah-sampah yang ada disungai, diselokan, maupun dijalanan sangatlah berpengaruh bagi kelestarian air yang dikonsumsi bagi makhluk hidup, sebab dapat mencemari air dan mempengaruhi kebersihan air sebelumnya.

    2. Mengurangi penggunaan air

    Penggunaan air yang digunakan secara boros dan tidak bertanggung jawab akan mengakibatkan kekeringan. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh masyarakat seperti mandi yang terlalu lama, lupa untuk mematikan air keran setelah mandi atau memakainya atau juga setelah menyiram bunga dan membersihkan kendaraan. Ini sangat perlu diperhatikan, karena dengan berbagai kelakuan manusia tersebut akan dapat megurangi jumlah ar dan mengakibatkan kebutuhan air yang sangat tinggi serta menjadi salah satu penyebab kekeringan.

    3. Mendaur ulang bahan bekas

    Barang-barang yang dapat di daur ulang biasanya sering sekali tidak terpikirkan oleh manusia saat ini dan membuangnya sembarangan seperti membuang barang tersebut ke sungai atau ke laut. Contohnya saja seperti botol mineral yang dapat di daur ulang menjadi mainan anak-anak, plastik-plastik bermerek yang bisa di dair ulang menjadi alas atau tas, dan lain-lainnya.

    4.Meminimalisirkan penggunaan bahan kimia

    Meminimalkan penggunaaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan global saat ini. Karena, ketika bahan-bahan kimia yang telah dipakai larut ke dalam air, maka mereka akan dapat merusak ekosistem air tersebut. contohnya saja seperti zat-zat kimia yang ada di air akan dapat menghancurkan alga-alga yang merupakan makanan plankton.

    5. Membuang bahan kimia dengan benar

    Bahan bahan kimia tersebut sangatlah berbahaya bagi kelestarian air dan merusak lapisan atmosfer di kehidupan ini. Bahan berbahaya seperti cat, oli, oli motor atau bahan kimia lainnya jika di buang dengan sembarangan seperti membuang bahan-bahan tersebut ke dalam sungai atau selokan serta sumber-sumber air akan dapat mencemari air disekitarnya.

    Dampaknya akan kembali ke manusia itu sendiri. Air akan tercemar dan susah untuk dicari dan dikonsumsi.

    7. Mengadakan sosialisasi

    Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya dalam menjaga kelestarian air. Maka dari itu, sangat diperlukan adanya penyuluhan tentang pentingnya menjaga kelestarian air di lingkungan masyarakat saat ini. Hal ini sangat di perlukan agar masyarakat saat ini sadar bahwa air sangatlah penting dalam kehidupan. Penyuluhan-penyuluhan tersebut bisa berupa seminar-seminar tentang pentingnya menjaga kelestarian air. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk gotong royong dan kerja bakti bersama untuk membersihkan sampah-sampah yang berkeliaran yang dapat mencemari kelestarian air.

    8. Mencegah adanya penebangan pohon secara liar

    Hal ini sangat perlu di ketahui dan di cegah, sebab dengan adnaya penebaangan poho secara liar atau menebang phon-pohon yang ada dihutan akan mengakibatkan tercemarnya sumber sumber mata air yang ada disekitarnya. Ini akan mengakibatakn simber sumber tersebut akan tercemar dan tidak dapat dikonsumsi lagi oleh makhluk hidup, bahkan akan menimbulkan pengaruh pada kesehatan makhluk hiudp itu sendiri. Selain itu, ekosistem yanng ada disekitarnya akan menjadi tidak seimbang.

    9. Mengadakan reboisasi pada hutan

    Dengan adanya reboisasi akan mengurangi dampak akibat kerusakan hutan, pohon-pohon tersebut akan terjaga kelestariannya yang juga mempengaruhi kelestarian ekosistem sumber-sumber air yang ada disekitarnya. Sehingga sumber-sumber air terebut tidak tercemar dan berih serta dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup.

    10. Tidak membuang limbah pabirik sembarangan

    Biasanya, pabrik-pabrik yang berada di sekitar perairan seperti sungai, danau dan laut, akan membuang limbah pabriknya ke perairan tersebut. ini akan menyebabakan pencemaran air akan terjadi. Air sungai dan laut akan menjadi kotor dan tercemar, sehingga tidak dapat di pakai lagi oleh makhluk hidup dan akan lebih mudah menjadi penyebab pemanasan global Setidaknya, jangan membuang limbah-limbah tersebut ke perairan yang ada di dekat pabrik tersebut, karena dapat merusak kelestarian air dan akan berdampak pada masyarakat yang ada di daerah tersebut.

    11. Pengecekan saluran pipa air secara rutin

    Pengecekan pipa air secara rutin sangatlah penting karena jika pipa-pipa air tersebut bocor dan air-air yang mengalir keluar, maka akan menyebabkan terjadinya pemborosan air. Ini akan mengakibatkan pelestarian air berkurang sehingga nanti akan terjadi kebutuhan air yang sangat tinggi di kalangan masyarakat.

    12. Menjaga kestabilitasan ketersedian air bersih di sumber-sumber air

    Hal ini sangat dipentingkan dalam menjaga kelestarian air. Dengan menjaga stabilitas ketersediaan air bersih di berbagai sumber-sumber yang mengandung air, makan ketersediaan air tidak berkurang, sehingga masyarakat tidak perlu kebingungan terhadap air bersih karena banyaknya air bersih di sumber sumber yang mengandung air.

    13. Menciptakan lingkungan yang asri

    Dengan lingkungan yang asri, maka lingkungan di sekitarnya dan ekosistem di sekitarnya akan terjaga dengan baik. Perairan pun tidak mudah untuk tercemar dan bersih. Dalam menciptakan lingkungan yang asri tersebut, bisa dilakukan melalui rumah kita sendiri. Lingkungan rumah yang asri akan menciptakan fungsi lingkungan hidup tersebut menjadi bersih, begitu juga dengan sektor air yang dipakai dan dikonsumsi. Pemakaian air untuk kegiatan sehari-hari menjadi bersih dan pengkonsumsian air menjadi bersih dan tidak tercemar akibat lingkungan rumah yang indah dan bersih.

    14. Menggunakan shower ketika mandi

    Ketika mandi, sebaiknya menggunakan shower atau hal hal yang tidak mengakibatkan pemborosan air. Hal ini sangat perlu diperhatikan bagi kalangan masyarakat yang biasanya mandi dengan cara berendam. Dengan berendam, maka air yang dipakai untuk berendam tersebut akan terbuang sia-sia, sehingga terjadinya pemborosan air dan mengurangi kelestarian terhadap air.

    15. Tidak mengambil air sumur secara berlebihan

    Masyarakat saat ini ketika mengambil atau menggunakan sumur-sumur yang ada seperti sumur resapan, mereka mengambilnya secara sangat berlebihan tanpa memikirkan betapa pentingnya dalam menghemat sumber air yang memberikan manfaat sumur resapan. Sebab, jika air bersih yang ada di sumur-sumur tersebut dikuras atau diambil secara berlebihan, maka sumber air tersebut akan berkurang dan kering, sehingga akan terjadinya kekeringan air dan masyarakat akan kebingungan dalam mencari air bersih.

    Sumber: http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/cara-menjaga-kelestarian-air

    0 komentar:

    Senin, 05 Desember 2016



    Adanya peristiwa kecelakaan dalam kegiatan di alam terbuka cendrung disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki para aktifis tersebut. Hal ini sering kita sebut sebagai human error. Sebetulnya hal ini dapat dihindari dengan penambahan pengetahuan dan ketrampilan materi kepecintaalaman, sehingga para aktifis mempunyai kemampuan yang memadai dalam beraktifitas.


    Collin Mortlock, pakar pendidikan alam terbuka mengkatagorikan kemampuan yang diperlukan oleh para aktifis antara lain sebagai berikut :

    1. Kemampuan Teknis


    Berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efesiensi penggunaan perlengkapan.

    2. Kemampuan Kebugaran

    Mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu. Seperti kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkodisian tubuhnya terhadap tekanan lingkungan alam.

    3. Kemampuan Kemanusiaan

    Berwujud pengembangan sifat positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan personal. Hal ini mecakup determinasi, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisa diri, kemandirian serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.

    4. Kemampuan Pemahaman Lingkungan
    Yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik.





    Penulis : Yoseph Yudha C. (Paresmapa XXVIII)

    Sumber : Buku Materi Paresmapa Menabur Latihan Menuai Keterampilan.

    Empat kemampuan bagi penggiat di alam terbuka

    Posted at  16.18  |  in  pecinta alam  |  Read More»



    Adanya peristiwa kecelakaan dalam kegiatan di alam terbuka cendrung disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki para aktifis tersebut. Hal ini sering kita sebut sebagai human error. Sebetulnya hal ini dapat dihindari dengan penambahan pengetahuan dan ketrampilan materi kepecintaalaman, sehingga para aktifis mempunyai kemampuan yang memadai dalam beraktifitas.


    Collin Mortlock, pakar pendidikan alam terbuka mengkatagorikan kemampuan yang diperlukan oleh para aktifis antara lain sebagai berikut :

    1. Kemampuan Teknis


    Berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efesiensi penggunaan perlengkapan.

    2. Kemampuan Kebugaran

    Mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu. Seperti kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkodisian tubuhnya terhadap tekanan lingkungan alam.

    3. Kemampuan Kemanusiaan

    Berwujud pengembangan sifat positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan personal. Hal ini mecakup determinasi, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisa diri, kemandirian serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.

    4. Kemampuan Pemahaman Lingkungan
    Yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik.





    Penulis : Yoseph Yudha C. (Paresmapa XXVIII)

    Sumber : Buku Materi Paresmapa Menabur Latihan Menuai Keterampilan.

    0 komentar:

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 PARESMAPA || Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati ||. Template by Bloggertheme9
    Powered by Paresmapa Team.
    back to top