Minggu, 11 Januari 2015

Jabat Erat Selalu...

Posted at  20.26  |  in  Nostalgia

Jabat Erat Selalu...
Susur Pantai Paresmapa 2010

Menjelang maghrib, hujan deras baru saja reda, saat sekolahan mulai sepi. Aku berdiri di tepi lapangan basket menatap ke arah joglo. Terlintas kenangan yang selalu terukir di dada. Rasanya baru kemarin wangi harum rerumputan di lapangan tengah itu kita reguk dan nikmati bersama. Masih terngiang teriakan ‘ lembut ‘ para senior menyapa indera dengar serta rasa perasaan kita.

Tanah basah, batuan kering, rumput ilalang, semak2, pohon tumbang, gemericik air sungai, cucuran peluh dan keringat di pegunungan Muria masih bisa aku rasakan saat ini sampai entah nanti.
Bersama sahabat mencari damai, mengasah pribadi, mengukir jiwa serta cinta. Selama ini kita menghirup udara yang sama dalam suka dan duka bersama Paresmapa, tetapi getaran kecapi jiwa akan selalu melagu sepanjang tembang petualang.


Jalan masih panjang kawan, kaki harus terus melangkah – walau mungkin dengan tertatih – untuk menyambut matahari pagi dan menyongsong hari esok yang lebih baik dari hari ini. Karena hanya mereka yang berhasil melampaui malamlah yang berhak menikmati indahnya mentari pagi.

Paresmapa masih dan akan selalu menjadi bagian dari hidup kita kawan. Jangan jadikan perpisahan sebagai beban. Jangan biarkan mata kami menderita karena rindu akan parasmu. Jangan biarkan gelombang samudra memisahkan kita, dan tahun2 yang kau alami bersamaku, jangan hanya tinggal kenangan.

Sementara kuncup hari esokmu akan selalu mekar di hatiku. Diiringi keharumanmu yang menjadi nafasku. Mari bersama – sama kita akan bergembira melintasi semua musim. SEMOGA...

Kawan, pertemanan juga persahabatan kita adalah selamanya.
Teman adalah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih. Dia pulalah naungan juga pendianganmu. Karena kau menghampirinya saat lapar dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.

Bila dia bicara mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata ‘ tidak ‘ juga kata ‘ iya ‘ di kalbumu sendiri.
Bilamana dia diam, hatimu tiada henti akan mencoba merangkum bahasa hatinya.
Karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman pertemanan, segala pikiran, hasrat serta keinginan terlahirkan bersama dengan suka cita yang utuh tidak terkira.

Dikala berpisah dengan teman, janganlah berduka cita. Karena yang kau kasihi dalam dirinya mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya. Bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung waktu kita lihat dari lembah ngarai daratan.

Tiada maksud lain dari pertemanan, kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, diluar jangkaun misterinya, bukanlah kasih. Tapi sebuah jala yang ditebarkan hanya menangkap yang tiada diharapkan. Persembahkanlah yang terindah bagi temanmu. Jika dia harus tau musim surutmu, ijinkan pula dia mengenal musim pasangmu.

Apa gerangan teman itu ?
Hingga kau senantiasa mencarinya ?
Hanya untuk sekedar bersama dalam membunuh waktu ?
Carilah dia untuk selalu bersama menghidupkan sang waktu !!!
Karena hanya dialah yang bisa mengisi KEKURANGANMU.
Bukan untuk mengisi KEKOSONGANMU.

Dalam manisnya pertemanan, biarkanlah ada tawa canda ria serta berbagi kebahagiaan. Karena dalam titik2 kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar hari beserta gairah segar kehidupan.

( Ketika adzan maghrib terngiang di telingaku. Aku masih berdiri di tepi lapangan basket. Mengenang ucapan terakhir yang terpatri di dalam kalbu :
“ SEJENAK ISTIRAHAT DALAM HEMBUSAN SANG BAYU, SEORANG IBU BARU AKAN MELAHIRKANKU “ . )



Share this post

Tentang Paresmapa

Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati
BaseCamp: SMAN 1 Pati, Jl. Panglima Sudirman 24 Pati, kode pos 59113
email: paresmapa@gmail.com Google+. Facebook. Twitter.

0 komentar:

About-Privacy Policy-Contact us
Copyright © 2013 PARESMAPA || Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati ||. Template by Bloggertheme9
Powered by Paresmapa Team.
back to top