• Galeri

    Pencinta Alam Remaja SMA N 1 Pati

  • Prestasi

    Prestasi Paresmapa

  • Tentang PARESMAPA

    Sejarah

  • Artikel

    Berita Terbaru

  • Sabtu, 25 Agustus 2018


    Terkena gigitan ular berbisa memang berbahaya, apalagi jika ular tersebut merupakan salah satu ular paling mematikan seperti king cobra dan lainnya. Namun, apakah kalian tahu bahwa bisa ular mempunyai beberapa jenis? Berikut ini adalah jenis-jenis bisa ular :

    1. Neurotoksin.
    Neurotoksin menyerang jaringan syaraf dan bersifat bertentangan dengan transmisi ransangan       
    syaraf. Menyebabkan kelumpuhan pada alat pernafasan dan rusaknya jaringan otak.

    2. Hemotoksin.
    Hemotoksin menyerang darah dan sistem peredarannya, dapat menguraikan protein, sel darah rusak, dan menggumpal.

    3. Kardiotoksin.
    Kardiotokin ini menyerang otot jantung.

    4. Misotoksin.
    Misotoksin menyerang cairan di dalam tubuh.

    Itu merupakan beberapa jenis bisa ular, semoga bermanfaat bagi kita semua!!!

    Bisa Ular

    Posted at  20.53  |  in  Ular  |  Read More»


    Terkena gigitan ular berbisa memang berbahaya, apalagi jika ular tersebut merupakan salah satu ular paling mematikan seperti king cobra dan lainnya. Namun, apakah kalian tahu bahwa bisa ular mempunyai beberapa jenis? Berikut ini adalah jenis-jenis bisa ular :

    1. Neurotoksin.
    Neurotoksin menyerang jaringan syaraf dan bersifat bertentangan dengan transmisi ransangan       
    syaraf. Menyebabkan kelumpuhan pada alat pernafasan dan rusaknya jaringan otak.

    2. Hemotoksin.
    Hemotoksin menyerang darah dan sistem peredarannya, dapat menguraikan protein, sel darah rusak, dan menggumpal.

    3. Kardiotoksin.
    Kardiotokin ini menyerang otot jantung.

    4. Misotoksin.
    Misotoksin menyerang cairan di dalam tubuh.

    Itu merupakan beberapa jenis bisa ular, semoga bermanfaat bagi kita semua!!!

    0 komentar:

    Sabtu, 18 Agustus 2018




     SAR  adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah-musibah seperti pelayaran, penerbangan, dan bencana. Tujuan SAR sendiri adalah memberikan pertolongan dan penyelamatan terhadap personil, materil yang alami celaka secara cepat, tepat dan aman.Dalam kegiatan SAR itu sendiri ada 4 unsur yang menjadi penentu keterampilan yang dibutuhkan sebagai penunjang suksesnya operasi, yaitu locate, reach, stabilize, evacuate.
     Pengarahan pada operasi pencarian SAR yang dilakukan sebaiknya menggunakan checklist seperti situasi, cuaca, area pencarian, dan pola pencarian. Keempatnya masih terbagi menjadi beberapa bagian. Kali ini saya akan menjelaskan tentang pola pencarian SAR.

     1.  Track Line
    Pola pencarian seperti 1 garis lurus maju ke depan, dimana jarak antar pencari ±2m. Pola pencarian ini cocok untuk daerah berbukit dengan kontur tidak terlalu ekstrim. Korbany di anggap tidak berada pada jalan setapak di jalur pendakian, tapi masih dekat dengan jalur tersebut.


            2.  Track

                   Pola ini dipakai jika korban dan jalur perjalanan yang direncanakan akan dilewati oleh korban merupakan satu-satunya informasi yang ada. Selain itu korbanya juga dianggap masih atau berada pada jalur rute pendakian.

            3.      Paralel

    Daerah pencariannya luas tapi medannya datar. Hanya mempunyai posisi duga. Sangat baik digunakan di daerah pencarian yang berbentuk segi empat.


           4.      Creeping Line
    Daerah pencariannya sempit, panjang, dan kondisinya cukup rata serta datar. Kalau di unggungan gunung, tim pencari dengan pola ini akan turun ke jurang-jurang atau dataran yang lebih rendah.


           5.      Square



    Biasanya digunakan pada medan yang datar. Dengan pola ini posisi duga harus merupakan kemungkinan yang tepat. Pembelokkan tidak sembarangan, tetapi dengan perhitungan yang matang.


           6.      Sector
    Pada pola pencarian ini lokasi atau posisi korban sudah diketahui dan daerah pencarian tidak begitu luas serta berbentuk lingkaran. Rute regu pencari berbentuk segitiga sama sisi.


           7.      Contour
    Digunakan di bukit-bukit dan pencarian selalu dimulai dari puncak tertinggi.
           8.      Barrier

     Yang terakhir adalah barier. Pola ini digunakan dengan menunggu atau mencegati dengan perhitungan yang pasti bahwa korban akan lewat kembali dengan melihat ketentuan lingkungan. Digunakan jika pencari tidak bisa mendekati lokasi korban.

     Dari delapan pola pencarian tersebut, pola pencarian yang sering digunakan pada misi SAR darat (khususnya di Indonesia) adalah track line, paralel dan contour. Nah sekian dulu informasi dari saya, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan ya. Terima kasih.

    SAR dan Pola Pencariannya

    Posted at  12.54  |  in    |  Read More»




     SAR  adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah-musibah seperti pelayaran, penerbangan, dan bencana. Tujuan SAR sendiri adalah memberikan pertolongan dan penyelamatan terhadap personil, materil yang alami celaka secara cepat, tepat dan aman.Dalam kegiatan SAR itu sendiri ada 4 unsur yang menjadi penentu keterampilan yang dibutuhkan sebagai penunjang suksesnya operasi, yaitu locate, reach, stabilize, evacuate.
     Pengarahan pada operasi pencarian SAR yang dilakukan sebaiknya menggunakan checklist seperti situasi, cuaca, area pencarian, dan pola pencarian. Keempatnya masih terbagi menjadi beberapa bagian. Kali ini saya akan menjelaskan tentang pola pencarian SAR.

     1.  Track Line
    Pola pencarian seperti 1 garis lurus maju ke depan, dimana jarak antar pencari ±2m. Pola pencarian ini cocok untuk daerah berbukit dengan kontur tidak terlalu ekstrim. Korbany di anggap tidak berada pada jalan setapak di jalur pendakian, tapi masih dekat dengan jalur tersebut.


            2.  Track

                   Pola ini dipakai jika korban dan jalur perjalanan yang direncanakan akan dilewati oleh korban merupakan satu-satunya informasi yang ada. Selain itu korbanya juga dianggap masih atau berada pada jalur rute pendakian.

            3.      Paralel

    Daerah pencariannya luas tapi medannya datar. Hanya mempunyai posisi duga. Sangat baik digunakan di daerah pencarian yang berbentuk segi empat.


           4.      Creeping Line
    Daerah pencariannya sempit, panjang, dan kondisinya cukup rata serta datar. Kalau di unggungan gunung, tim pencari dengan pola ini akan turun ke jurang-jurang atau dataran yang lebih rendah.


           5.      Square



    Biasanya digunakan pada medan yang datar. Dengan pola ini posisi duga harus merupakan kemungkinan yang tepat. Pembelokkan tidak sembarangan, tetapi dengan perhitungan yang matang.


           6.      Sector
    Pada pola pencarian ini lokasi atau posisi korban sudah diketahui dan daerah pencarian tidak begitu luas serta berbentuk lingkaran. Rute regu pencari berbentuk segitiga sama sisi.


           7.      Contour
    Digunakan di bukit-bukit dan pencarian selalu dimulai dari puncak tertinggi.
           8.      Barrier

     Yang terakhir adalah barier. Pola ini digunakan dengan menunggu atau mencegati dengan perhitungan yang pasti bahwa korban akan lewat kembali dengan melihat ketentuan lingkungan. Digunakan jika pencari tidak bisa mendekati lokasi korban.

     Dari delapan pola pencarian tersebut, pola pencarian yang sering digunakan pada misi SAR darat (khususnya di Indonesia) adalah track line, paralel dan contour. Nah sekian dulu informasi dari saya, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan ya. Terima kasih.

    0 komentar:

    Sabtu, 11 Agustus 2018



    Halo sobat Paresmapa, kenapa sih kok kalo ketemu doi jantungku berdetak lebih kencang? Waduhh, siapa sih yang jantungnya masih deg deg an tiap ketemu sama doi? Tenang aja, Kali ini kita bukan mau bahas masalah doi, tapi mau bahas tentang denyut nadi normal pada manusia.
    Apa sih denyut nadi Itu? Sobat, denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih) mengembang dan berkontraksi selama satu menit sebagai respon terhadap detak jantung. Denyut nadi akan sama dengan detak jantung, karena kontraksi jantung menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain. Nadi manusia rata-rata berdenyut 60-100 kali per menit. Sedangkan untuk orang yang biasanya berolahraga seperti para atlit, biasanya memiliki denyut nadi lebih rendah yaitu sekitar 40 kali per menit. Cara mengukur denyut nadipun bisa dilakukan oleh diri sendiri lho, caranya dengan meletakkan jari tangan tiga jari di bawah pangkal telapak tangan. Mudah, kan?   Jadi, kalian bisa mengukur apakah denyut nadi yang kalian miliki normal atau tidak. Paresmapa, jaya! 
    Attachments area

    Denyut Nadi Normal

    Posted at  11.19  |  in    |  Read More»



    Halo sobat Paresmapa, kenapa sih kok kalo ketemu doi jantungku berdetak lebih kencang? Waduhh, siapa sih yang jantungnya masih deg deg an tiap ketemu sama doi? Tenang aja, Kali ini kita bukan mau bahas masalah doi, tapi mau bahas tentang denyut nadi normal pada manusia.
    Apa sih denyut nadi Itu? Sobat, denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih) mengembang dan berkontraksi selama satu menit sebagai respon terhadap detak jantung. Denyut nadi akan sama dengan detak jantung, karena kontraksi jantung menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Jumlah denyut nadi seseorang bisa berbeda dari orang lain. Nadi manusia rata-rata berdenyut 60-100 kali per menit. Sedangkan untuk orang yang biasanya berolahraga seperti para atlit, biasanya memiliki denyut nadi lebih rendah yaitu sekitar 40 kali per menit. Cara mengukur denyut nadipun bisa dilakukan oleh diri sendiri lho, caranya dengan meletakkan jari tangan tiga jari di bawah pangkal telapak tangan. Mudah, kan?   Jadi, kalian bisa mengukur apakah denyut nadi yang kalian miliki normal atau tidak. Paresmapa, jaya! 
    Attachments area

    0 komentar:

    Minggu, 05 Agustus 2018




    Sering kali saat mendaki hal yang tak terduga sering terjadi. Terutama jika kita tiba-tiba mengalami kecelakaan. Satu-satunya yang ada adalah obat-obatan yang ada di hutan. Tanaman-tanaman berikut adalah tanaman obat yang beberapa bisa ditemukan di hutan:


    1   1.  Daun kopi


    Tanaman ini termasuk tanaman yang baik di tanam di daerah dataran tinggi, maka dari itu kita banyak menemui kopi saat mendaki. Daun kopi baik digunakan untuk obat mag dan hipertensi.

         2. Getah Daun Jarak
    Tanaman ini biasanya digunakan sebagai obat pengering luka dan antiseptik. Jadi sangat cocok untuk mengibati luka saat mendaki.

    3   3. Daun Sambiloto
    Tanaman yang berbatang lunak ini ternyata banyak manfaat di dalam daunnya. Manfaatnya yaitu sebagai pereda demam, penawar racun, radang tenggorokan, demam, tifus, sakit perut, disentri, difteri, dan gatal-gatal.

         4. Daun meniran
    Daun meniran merupakan tanaman yang kaya akan manfaat. Tanaman ini mudah ditemukan hanya saja meniran memiliki daun yang kecil. Tetapi daunnya yang kecil memiliki beberapa manfaat, contohnya sebagai obat batuk, peluruh haid, malaria, diare, dan luka bakar.

    \    5. Alang-alang
    Nah, pasti banyak yang tahu tanaman ini dan pastinya sudah tidak asing lagi di dengar. Ternyata alang-alang memiliki banyak manfaat terutama untuk survival, yaitu sebagai pereda demam, hilangkan rasa haus, menghentikan pendarahan, mimisan, atasi bengkak, dan sesak nafas. 


    Itulah beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai obat di gunung jika sesuatu terjadi secara tiba-tiba. Mungkin masih banyak lagi tanaman yang bisa digunakan untuk survival.

    Aku Obatmu

    Posted at  19.02  |  in    |  Read More»




    Sering kali saat mendaki hal yang tak terduga sering terjadi. Terutama jika kita tiba-tiba mengalami kecelakaan. Satu-satunya yang ada adalah obat-obatan yang ada di hutan. Tanaman-tanaman berikut adalah tanaman obat yang beberapa bisa ditemukan di hutan:


    1   1.  Daun kopi


    Tanaman ini termasuk tanaman yang baik di tanam di daerah dataran tinggi, maka dari itu kita banyak menemui kopi saat mendaki. Daun kopi baik digunakan untuk obat mag dan hipertensi.

         2. Getah Daun Jarak
    Tanaman ini biasanya digunakan sebagai obat pengering luka dan antiseptik. Jadi sangat cocok untuk mengibati luka saat mendaki.

    3   3. Daun Sambiloto
    Tanaman yang berbatang lunak ini ternyata banyak manfaat di dalam daunnya. Manfaatnya yaitu sebagai pereda demam, penawar racun, radang tenggorokan, demam, tifus, sakit perut, disentri, difteri, dan gatal-gatal.

         4. Daun meniran
    Daun meniran merupakan tanaman yang kaya akan manfaat. Tanaman ini mudah ditemukan hanya saja meniran memiliki daun yang kecil. Tetapi daunnya yang kecil memiliki beberapa manfaat, contohnya sebagai obat batuk, peluruh haid, malaria, diare, dan luka bakar.

    \    5. Alang-alang
    Nah, pasti banyak yang tahu tanaman ini dan pastinya sudah tidak asing lagi di dengar. Ternyata alang-alang memiliki banyak manfaat terutama untuk survival, yaitu sebagai pereda demam, hilangkan rasa haus, menghentikan pendarahan, mimisan, atasi bengkak, dan sesak nafas. 


    Itulah beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai obat di gunung jika sesuatu terjadi secara tiba-tiba. Mungkin masih banyak lagi tanaman yang bisa digunakan untuk survival.

    0 komentar:

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 PARESMAPA || Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati ||. Template by Bloggertheme9
    Powered by Paresmapa Team.
    back to top