1. Fierce Snake or Inland Taipan
Ular yang dikenal dengan nama latin Oxyuranus microlepidotus terdapat di benua Australia. Panjang ular ini antara 1,8 - 2,5 meter. Ular ini dinobatkan sebagai ular paling berbisa di dunia. Bayangkan dengan hanya sekali gigitan ular ini mampu mengeluarkan 44 - 110 mg yang racunnya mampu membunuh 110 orang manusia dewasa atau 250.000 tikus atau setara dengan dosis racun 50 kali ular jenis King Cobra. Namun ular ini sangat pemalu dan biasanya mengelak bertemu dengan hewan lain atau manusia, kecuali jika diancam.
2. Australian Brown Snake
Ular dengan nama latin Pseudonaja textilis ini berhabitat di
Benua Australia, Papua Nugini, dan Indonesia. Panjang ular ini antara 1,1 - 2,1
meter dan beraktifitas di siang hari. Setiap gigitan ular ini mengeluarkan
sekitar 2 - 10 mg racun yang artinya mampu membunuh sekitar 100 - 200 orang per
gigitan. Gejala yang ditimbulkan oleh racun ini yaitu pusing, diare,
kelumpuhan, gagal jantung, bahkan kematian apabila tidak ditangani dengan
cepat.
3. King Brown Snake
Habitat ular dengan nama latin Pseudechis australis ini
tersebar di Benua Australia. Ular King Brown tercatat sebagai ular berbisa
terpanjang di dunia dengan panjang 2,5 - 3 meter. Ular paling berbisa urutan
ketiga ini mampu menyuntikkan racun sampai 150 mg dengan sekali gigitan, yang
mana dosisnya dapat membunuh 100 orang. Sifat racunnya bersifat myotoxin yaitu
melumpuhkan mangsa. Jika manusia tergigit harus segera ditangani dengan cepat
dan diberi penawar racun.
4. Saw Scaled Viper
Habitat ular dengan nama latin Echis carinatus ini tersebar
di kawasan yang kering dan banyak terdapat di Afrika, Timur Tengah, Pakistan,
India dan Sri Lanka. Panjang ular ini berkisar 38 - 80 cm dan aktif pada malam
hari. Dalam satu kali gigitan ular ini mampu menyuntikkan racun antara 12 - 18
mg, dimana 5 mg mampu membunuh seorang manusia dewasa dalam waktu 12 - 24 jam
setelah tergigit. Anti racun untuk ular jenis ini pun sangat langka bahkan
beberapa laporan mengatakan persentase kematian orang yang tergigit mencapai
20%.
5. Many Banded Krait
Habitat ular dengan nama latin Bungarus multicinctus ini
tersebar di China, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara (termasuk
Indonesia). Di Indonesia ular ini sering dikenal dengan nama ular weling, ular
belang, ular warakas. Panjang ular ini 1 - 1,85 meter dan mampu menyuntikkan
racun 4,6 - 19,4 mg per sekali gigitan. Gejala yang ditimbulkan apabila
tergigit oleh ular ini yaitu terasa gatal dan mati rasa di daerah sekitar
gigitan. Sekitar 1 - 6 jam kemudian korban akan merasa sesak nafas,
pengelihatan yang kabur, sakit di sekujur badan, kehilangan suara, dan apabila
dibiarkan dapat menyebabkan kematian. Seorang dokter di Myanmar dilaporkan
meninggal 29 jam setelah tergigit. Beberapa laporan bahkan menyatakan bahwa
tingkat kematian korban mencapai 75 - 100%.
6
. Tiger Snake
. Tiger Snake
7. Black Mamba
Sesuai dengan namanya yang melegenda, ular berwarna khas
hitam di mulut dengan nama latin Dendroaspis polylepis merupakan ular yang
paling mematikan di dunia urutan ketujuh. Habitat ular ini berada di Benua
Afrika dan mempunyai panjang 2 - 3 meter. Kecepatan ular Black Mamba dapat
mencapai 16 km/jam dan ketika menyuntikkan racun antara 100 - 120 mg per
gigitan. Korban yang tergigit akan lumpuh dalam waktu 45 menit dan dapat
menyebabkan kematian dalam waktu 7 - 15 jam apabila tidak mendapat perawatan
segera.
8. King Cobra
Satu lagi ular yang namanya sudah melegenda dan dikenal luas
di Indonesia, King Cobra (Ophiophagus hannah). Habitat ular ini terdapat di
kawasan Asia Timur dan Tenggara termasuk Indonesia. King Cobra termasuk tipe
ular yang agresif dan bahkan dapat memangsa ular lain yang lebih kecil. Seekor
King Cobra dapat menyuntikkan racun antara 200 - 500 mg per gigitan yang cukup
membunuh seekor gajah dalam waktu 1 jam. Ketika sesorang dipatuk oleh King
Cobra gejala gigitan ular menyebabkan kelumpuhan, sakit yang luar biasa di
seluruh tubuh, pandangan yang kabur, dan dibutuhkan antitoxin dalam jumlah yang
besar untuk menangkal racun tersebut. Beberapa laporan tingkat kematian korban
gigitan King Cobra mencapai 28%.
9. Death Adder
Di urutan kesembilan ular paling mematikan di dunia yaitu
Death Adder (Acanthophis antarcticus). Habitat ular ini terdapat di Timur dan
Selatan Australia dan memiliki panjang 70 - 100 cm. Ular ini dapat menyerang
dengan cepat dan setelah korban terkena gigitan ini dapat mengakibatkan
kelumpuhan. Reaksi racun Death Adder sangat cepat dan dapat menyebabkan
kematian jika dalam waktu 6 jam seseorang yang terkena gigitan tidak mendapat
perawatan.
10. Mojave Rattlesnake
Ular yang paling berbahaya di dunia yang urutan ke sepuluh
dikenal di dengan nama Rattlesnake atau ular derik (Crotalus scutulatus). Ular
ini mempunyai panjang 100 - 138 cm dan dikenal karena kemampuannya mengeluarkan
suara dari ekornya ketika merasa terancam. Gejala setelah tergigit ular derik
sesorang akan merasa kesulitan menelan dan berbicara, pandangan kabur,
kelumpuhan otot, kesulitan dan kegagalan bernafas. Tingkat kematian yang
disebabkan oleh ular ini antara 5 - 20%.
salah taruh foto bos.
BalasHapus