Olimpiade Kehutanan Indonesia (OKI) merupakan salah satu program kerja terbesar dari KMMH UGM (Keluarga Mahasiswa Managemen Hutan Universitas Gadjah Mada) yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Kegiatan ini merupakan salah satu kompetisi bagi generasi muda untuk turut aktif serta terjun dalam bidang kehutanan. Pada tahun ini telah dilaksanakan OKI’17 dengan tema “Memaknai Eksistensi Hutan dan Kontribusi Nyata Generasi Muda”. Menurut Anugrah Sandi Rizqi, selaku ketua panitia tujuan dari diselenggarakannya lomba ini adalah untuk menumbuhkan sikap peduli dan berkontribusi aktif pemuda terhadap masalah kehutanan Indonesia. Oleh karena itu kemarin essai yang banyak dapat point tinggi itu essai yang idenya realistik dan dapat di aplikasikan.
Kegiatan yang ditujukan untuk SMA/sederajat di seluruh Indonesia ini menarik antusiasme kita untuk berpartisipasi. Atas nama SMA Negeri 1 Pati, PARESMAPA mengirimkan 1 tim yang beranggotakan 3 orang dan 1 pendamping, yaitu Adinda Risti K. D. (PA’28), Dyah Ayu P. (PA’28), Marizsa Salsabiila (PA’28), serta M. Fikruddin M. (PA’22) sebagai pendamping. Dengan essai yang berjudul “Cendana Sebagai Alternatif Upeti Tanpa Menggali” tim berhasil lolos seleksi essai. Essai ini membahas tentang kekayaan alam di daerah Pati berupa Pegunungan Karst Kendeng Utara yang terancam dijadika sebagai pabrik semen. Untuk itu tim menawarkan solusi yang kiranya lebih bermanfaat dan menguntungkan tanpa merusaknya, yaitu dengan menanam pohon cendana di kawasan karst tersebut.
Setelah berhasil lolos di tahap seleksi melalui essai, tim menuju Universitas Gadjah Mada guna melaksanakan serangkaian acara yang telah disiapkan oleh panitia. Hari pertama tanggal 16 April 2017 acaranya adalah Technical Meeting. Acara dimulai pukul 14.00 dan tim baru tiba pukul 16.00, untung saja ada Mas Fikru yang mewakili. Hari kedua (17 April 2017) tim menuju Fakultas Kehutanan UGM untuk mengikuti seminar yang disampaikan oleh dosen Kehutanan UGM yakni Bapak Priyono dan Bapak Cahyono Agus. Setelah seminar selesai, acara dilanjut Youth Initiative (pemaparan suatu masalah yang telah diberikan). Hal ini dilakukan masing-masing tim di hadapan juri. Tim mendapat masalah mengenai Gajah Sumatra yang hampir punah. Selesainya acara, seluruh peserta dengan menaiki bus dibawa menuju Hutan Pendidikan Wanagama.
18 April 2017, hari ketiga kegiatan diawali pukul 06.00, peserta diwajibkan untuk menuju halaman depan Gedung Serba Guna untuk mengikuti salah satu rangkaian acara berupa senam pagi. Pukul 07.00 peserta diwajibkan sarapan di Ruang Cendana. Satu jam kemudian peserta mengikuti briefing Rimbawan Tangkas (kegiatan yang menguji kecerdasan peserta, kompetisi , dan ketangkasan gerak, serta kerja sama tim di lapangan). Setelah mengikuti serangkaian acara dari pagi sampai siang, malamnya peserta, panitia, dan pembina diarahkan menuju Gedung Serba Guna untuk mengikuti acara Cultural Night (memperkenalkan kebudayaan dan kondisi hutan dari masing-masinng daerah tiap tim), dilanjutkan dengan makan bersama, dimana makanan yang di makan adalah makanan khas dari daerah masing-masing. Hari terakhir, 19 April 2017 adalah hari yang paling menegangkan dikarenakan hari itu adalah hari pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat. Babak pertama dimulai, 40 soal yang harus dikerjakan dalam kurun waktu 60 menit itu membuat tim cukup kebingungan karena melenceng dari materi pada silabus. Tim berusaha melakukan yang terbaik, meski pada akhirnya tidak lolos ke babak selanjutnya. Karena tidak lolos, jadi tim hanya duduk di kursi penonton sampai acara selesai.
Setelah beberapa hari mengikuti serangkaian acara yang telas disediakan, berakhir sudah perjuangan tim di OKI’17 ini. Lomba ini dimenangkan oleh SMK Kehutanan Samarinda (Tim 1) sebagai juara 1, SMK Kehutanan Samarinda (Tim 2) sebagai juara 2, dan SMA N 1 Manejang juara 3. Dan tim harus cukup puas menjadi urutan 13 dari 25 peserta yang berhasil lolos di tahap seleksi. Meski hasil yang diharapkan, tim harus tetap bersyukur atas apa yang telah diperoleh. Setelah selesai mengikuti lomba, tim juga membagikan pengalaman dan menceritakan apa yang mereka rasakan saat mengikuti lomba OKI ini.
Adinda Risti K. D. (PARESMAPA Angkatan XXVIII) yang merupakan peserta lomba perwakilan PARESMAPA mengatakan, “Menurutku lomba OKI sangat menyenangkan dan banyak manfaatnya. Dari lomba ini, bisa dapet kenalan dari sekolah lain maupun panitia, terus melatih kemandirian, soalnya kita nggak dapet dana dari sekolah jadi nginepnya numpang di kos panitia, selain itu juga menambah pengetahuan mengenai kehutanan Indonesia”. Seperti halnya Dinda, dua perwakilan lainnya yakni Dyah Ayu P. (PARESMAPA Angkatan XXVIII) dan Marizsa Salsabiila (PARESMAPA Angkatan XXVIII) juga menyatakan bahwa mereka sangat senang bisa mengikuti lomba ini. Dyah memuji lomba ini bagus, bahka ia berharap lomba ini diadakan 1 tahun sekali agar ia bisa mengikutinya lagi. Ia senang mengikuti lomba ini karena bisa mendapat banyak teman, menambah pengalaman, dan juga bisa jalan-jalan di Jogja. Sedangkan Marizsa, lebih memuji pada kebaikan panitianya yang bersedia meminjamkan hp untuk menghubungi Mas Fikru karena saat itu tim sempat kehilangan Mas Fikru. Marizsa juga mengaku terharu saat mengetahui bahwa ia bersama dua rekannya berhasil lolos seleksi. tapi sebaik apapun acara, pastinya tak luput dari kekurangan. Dyah dan Marizsa sependapat bahwa lomba ini masih memiliki kekurangan, mereka berdua sedikit kecewa karena merasa lomba ini agak kurang fair untuk kita yang notabenenya sekolah umum (tidak memfokuskan ke bagian kehutanan). Cukup merugikan, karena tentu saja sekolah yang terfokus pada kehutanan akan memiliki pengetahuan yang lebih luas, dan berpeluang besar untuk menang.
Meskipun belum berkesempatan menjadi pemenang, kita tidak boleh menyerah untuk terus meraih mimpi dan mengukir prestasi. Kekalahan bukanlah akhir dan penghalang untuk terus maju, itu bisa kita jadikan untuk semangat agar kedepannya lebih baik lagi. Terimakasih untuk berbagai pihak yang telah membantu Tim PARESMAPA demi kelancaran keikutsertaan dalam lomba OKI’17 ini baik secara langsung maupun tidak. Semoga kedepannya kita dapat berpartisipasi di berbagai lomba dan bisa menambah prestasi PARESMAPA. Keep the spirit because nothing is impossible. PARESMAPA JAYA!.
Penulis : Irnade Salva (Paresmapa XXVIII)
0 komentar: