• Galeri

    Pencinta Alam Remaja SMA N 1 Pati

  • Prestasi

    Prestasi Paresmapa

  • Tentang PARESMAPA

    Sejarah

  • Artikel

    Berita Terbaru

  • Senin, 29 Mei 2017



    Minggu lalu, PARESMAPA angkatan XXVIII telah melaksanakan susur pantai. Dalam suatu kegiatan pasti ada pula sebuah kisah menarik yang tidak selalu ada di sebuah kegiatan lain meskipun itu adalah kegiatan yang sama.

    Nah, apa saja sih yang menarik dari kegiatan Susur Pantai 2017?

    Kegiatan yang diikuti 35 orang ini ternyata meninggalkan sepenggal kisah yang tak bisa dilupakan di setiap individunya. Dari masing-masing orang, tentunya memiliki kisah unik yang berbeda. Di bawah ini adalah 6 kisah tentang kegiatan Susur Pantai 2017 berdasarkan wawancara dari peserta yang mengikuti kegiatan ini.

    1. Bintang Jatuh diantara Taburan Bintang

    Pada malam hari di alam terbuka, pastilah akan disuguhi sebuah benda yang bersinar di langit. Itu adalah bulan dan bintang. Namun pada malam itu tak terlihat bulan. Melaikan banyaknya bintang yang bertaburan. Kala itu peserta susur pantai 2017 sangat menikmati keindahan alam yang sangat sulit ditemui di kota. Ketika sedang menebak rasi bintang di langit muncullah fenomena alam bintang jatuh. Munculnya bintang jatuh yang sangat singkat membuat peserta yang masih terjaga menjadi geram karena ada beberapa yang tidak melihat fenomena alam tersebut meskipun bintang jatuh disana muncul lebih dari 3 kali.

    2. Bernyanyi dan bercerita memecah keheningan malam

    Sudah menjadi kebiasaan ketika mengikuti kegiatan pasti akan ada nyanyian. Tak terkecuali dengan susur pantai tahun ini. Apalagi terdapat salah satu alumni yang membawa gitar. Semakin pecah keheningan pada malam itu. Tak hanya bernyanyi, kami

    3. Mencari Wideng

    Wideng (Sesarma sp.) merupakan binatang sejenis kepiting yang biasa ditemukan di kawasan pesisir atau hutan mangrove. Binatang ini merupakan binatang nokturnal (aktif pada malam hari). Sehingga malam susur pantai kala itu dimanfaatkan beberapa anak untuk mencari wideng. Tidak mudah dalam menangkap binatang ini karena mereka sangat aktif dan agresif. Ditambah dengan pencahayaan yang kurang mengharuskan kami untuk ekstra hati-hati agar tidak terjapit capit wideng yang menyakitkan. Selain itu kami juga berhati-hati dalam melangkah. Apabila terlalu bersemangat dalam mengejar wideng yang semakin menjauh, maka badan kotor penuh lumpur adalah akibatnya.

    4. Piknik sambil belajar

    Selain sebagai sarana untuk bersenang-senang, susur pantai 2017 juga dapat dijadikan sebagai sarana edukasi. Kami dapat mempelajari ombak lautan yang terlihat bercahaya biru ketika malam hari. Sangat menyenangkan untuk dipandang juga menyenangkan untuk dipelajari. Selain itu kami juga belajar mengenal jenis ular yang biasa ditemukan di daerah pesisir. Tujuannya agar kami dapat lebih berhati-hati disana karena ada jenis ular yang mampu menyamar menjadi ular mati padahal masih hidup. Beberapa jenis mangrove juga kami pelajari untuk memperkaya wawasan kami terhadap alam sekitar.

    5. Jalur Susur yang “menyenangkan”

    Menurut para peserta, mereka berekspektasi bahwa jalur yang akan ditempuh ketika susur pantai lancar dan hanya melewati tepi pantai saja. Padahal jalur sebenarnya harus melewati tambak dan menyebrang muara sungai yang tidak terlalu besar. Dan di tepi pantai tersebut kami tidak menginjak pasir pantai, melainkan tumpukan kerang yang telah mati dan terbawa arus menuju tepi pantai. Sebenarnya dengan jalur yang “menyenangkan” tersebut malah membuat suasana menjadi semakin menggelitik karena tingkah dari para peserta ketika melewati jalur tersebut.

    6. Menghangatkan tubuh dengan api unggun

    Semakin malam, suhu di daerah tempat camp kami semakin dingin. Hal itu menambah semangat peserta yang masih terbangun untuk terus membiarkan api anggun tersebut menyala. Tingkah konyolpun sering muncul saat sedang menghangatkan tubuh. Ada peserta yang hanya duduk-duduk saja sambil memperhatikan api yang menyala sambil berbincang dengan teman lainnya. Ada pula peserta yang memanfaatkan nyala api untuk menyalakan kembang api. Dan ada pula peserta yang saking gabutnya, mereka berlaku seolah-olah mereka berada di masa purba yaitu dengan berlari mengelilingi api unggun sambil berteriak hu-ha-hu-ha.


    Nah, itulah 6 dari puluhan kisah menarik yang telah peserta rasakan selama mengikuti kegiatan Susur Pantai 2017. Meskipun lelah, kotor, dan bau keringat, kami masih tetap bisa merasakan kebersamaan dan keakraban dari masing-masing peserta baik dari PARESMAPA 29, PARESMAPA 28, dan alumni.

    Penulis : Marisza Salsabilla (Paresmapa XXVIII)

    6 Kisah Menarik dari Susur Pantai 2017

    Posted at  08.51  |  in  Susur Pantai  |  Read More»



    Minggu lalu, PARESMAPA angkatan XXVIII telah melaksanakan susur pantai. Dalam suatu kegiatan pasti ada pula sebuah kisah menarik yang tidak selalu ada di sebuah kegiatan lain meskipun itu adalah kegiatan yang sama.

    Nah, apa saja sih yang menarik dari kegiatan Susur Pantai 2017?

    Kegiatan yang diikuti 35 orang ini ternyata meninggalkan sepenggal kisah yang tak bisa dilupakan di setiap individunya. Dari masing-masing orang, tentunya memiliki kisah unik yang berbeda. Di bawah ini adalah 6 kisah tentang kegiatan Susur Pantai 2017 berdasarkan wawancara dari peserta yang mengikuti kegiatan ini.

    1. Bintang Jatuh diantara Taburan Bintang

    Pada malam hari di alam terbuka, pastilah akan disuguhi sebuah benda yang bersinar di langit. Itu adalah bulan dan bintang. Namun pada malam itu tak terlihat bulan. Melaikan banyaknya bintang yang bertaburan. Kala itu peserta susur pantai 2017 sangat menikmati keindahan alam yang sangat sulit ditemui di kota. Ketika sedang menebak rasi bintang di langit muncullah fenomena alam bintang jatuh. Munculnya bintang jatuh yang sangat singkat membuat peserta yang masih terjaga menjadi geram karena ada beberapa yang tidak melihat fenomena alam tersebut meskipun bintang jatuh disana muncul lebih dari 3 kali.

    2. Bernyanyi dan bercerita memecah keheningan malam

    Sudah menjadi kebiasaan ketika mengikuti kegiatan pasti akan ada nyanyian. Tak terkecuali dengan susur pantai tahun ini. Apalagi terdapat salah satu alumni yang membawa gitar. Semakin pecah keheningan pada malam itu. Tak hanya bernyanyi, kami

    3. Mencari Wideng

    Wideng (Sesarma sp.) merupakan binatang sejenis kepiting yang biasa ditemukan di kawasan pesisir atau hutan mangrove. Binatang ini merupakan binatang nokturnal (aktif pada malam hari). Sehingga malam susur pantai kala itu dimanfaatkan beberapa anak untuk mencari wideng. Tidak mudah dalam menangkap binatang ini karena mereka sangat aktif dan agresif. Ditambah dengan pencahayaan yang kurang mengharuskan kami untuk ekstra hati-hati agar tidak terjapit capit wideng yang menyakitkan. Selain itu kami juga berhati-hati dalam melangkah. Apabila terlalu bersemangat dalam mengejar wideng yang semakin menjauh, maka badan kotor penuh lumpur adalah akibatnya.

    4. Piknik sambil belajar

    Selain sebagai sarana untuk bersenang-senang, susur pantai 2017 juga dapat dijadikan sebagai sarana edukasi. Kami dapat mempelajari ombak lautan yang terlihat bercahaya biru ketika malam hari. Sangat menyenangkan untuk dipandang juga menyenangkan untuk dipelajari. Selain itu kami juga belajar mengenal jenis ular yang biasa ditemukan di daerah pesisir. Tujuannya agar kami dapat lebih berhati-hati disana karena ada jenis ular yang mampu menyamar menjadi ular mati padahal masih hidup. Beberapa jenis mangrove juga kami pelajari untuk memperkaya wawasan kami terhadap alam sekitar.

    5. Jalur Susur yang “menyenangkan”

    Menurut para peserta, mereka berekspektasi bahwa jalur yang akan ditempuh ketika susur pantai lancar dan hanya melewati tepi pantai saja. Padahal jalur sebenarnya harus melewati tambak dan menyebrang muara sungai yang tidak terlalu besar. Dan di tepi pantai tersebut kami tidak menginjak pasir pantai, melainkan tumpukan kerang yang telah mati dan terbawa arus menuju tepi pantai. Sebenarnya dengan jalur yang “menyenangkan” tersebut malah membuat suasana menjadi semakin menggelitik karena tingkah dari para peserta ketika melewati jalur tersebut.

    6. Menghangatkan tubuh dengan api unggun

    Semakin malam, suhu di daerah tempat camp kami semakin dingin. Hal itu menambah semangat peserta yang masih terbangun untuk terus membiarkan api anggun tersebut menyala. Tingkah konyolpun sering muncul saat sedang menghangatkan tubuh. Ada peserta yang hanya duduk-duduk saja sambil memperhatikan api yang menyala sambil berbincang dengan teman lainnya. Ada pula peserta yang memanfaatkan nyala api untuk menyalakan kembang api. Dan ada pula peserta yang saking gabutnya, mereka berlaku seolah-olah mereka berada di masa purba yaitu dengan berlari mengelilingi api unggun sambil berteriak hu-ha-hu-ha.


    Nah, itulah 6 dari puluhan kisah menarik yang telah peserta rasakan selama mengikuti kegiatan Susur Pantai 2017. Meskipun lelah, kotor, dan bau keringat, kami masih tetap bisa merasakan kebersamaan dan keakraban dari masing-masing peserta baik dari PARESMAPA 29, PARESMAPA 28, dan alumni.

    Penulis : Marisza Salsabilla (Paresmapa XXVIII)

    0 komentar:

    Senin, 22 Mei 2017



    Susur pantai atau yang sering kami singkat SURPAN adalah salah satu agenda tahunan PARESMAPA yang dilakukan atau diadakan setiap dua tahun sekali bergantian dengan susur goa. Susur pantai adalah kegiatan menyusuri tepian pantai yang biasanya bertujuan untuk mengecek tingkat keparahan abrasi dan meneliti flora dan fauna yang ada di lingkungan pesisir pantai. Susur pantai lebih dibutuhkan kemampuan untuk berenang, selain itu dibutuhkan pengetahuan tentang kelautan seperti besar / kecilnya laju angin, arah angin, waktu (berkaitan dengan saat pasang naik dan pasang surut), dan PPGD.


    PARESMAPA angkatan XXVIII mendapat tugas mengadakan kegiatan susur pantai atau SURPAN setelah tahun lalu pengurus harian sebelumnya yaitu PARESMAPA angkatan XXVII mengadakan kegiatan susur goa di Goa Wareh.


    PARESMAPA angkatan XXVIII pada tahun ini memilih lokasi Pantai Puncel untuk lokasi susur pantai atau SURPAN. Pantai Puncel berjenis pantai lumpur. Hal ini dikarenakan pantai tersebut terdiri dari lumpur. Di sekitar daerah pesisir pantai terdapat banyak tambak warga. Kegiatan susur pantai ini dilaksanakan pada tanggal 20-21 Mei 2017.


    Adapun perlengkapan yang dibawa jika hendak  susur pantai :

    Perlengkapan Susur Pantai :

    - Tenda Doom lengkap + Fly sheet
    - Nasting lengkap dengan kompor
    - Peralatan masak & makan
    - Logistik team selama perjalanan
    - Matras
    - Trash bag / kantung sampah team

    Perlengkapan Pribadi :
    - Sandal / sepatu trekking
    - Pakaian ganti secukupnya
    - Kacamata Hitam (untuk menghindari silau matahari)
    - Jaket / sweater
    - Raincoat / Ponco
    - Kaos kaki & Sarung tangan
    - Topi
    - Payung
    - Sun Block
    - Obat-obatan pribadi yang diperlukan
    - Snack & air minum (Usahakan membawa jerigen 5 liter)
    - Uang secukupnya
    - Kamera / Dokumentasi (boleh digital, HP, atau yang pakek Roll Film)

    Penulis : Yoseph Yudha C. (Paresmapa XXVIII)

    Sumber : http://napallima.blogspot.co.id/2015/02/pengetahuan-dasr-tentang-susur-pantai.html

    Susur Pantai Puncel 2017

    Posted at  16.29  |  in  Susur Pantai  |  Read More»



    Susur pantai atau yang sering kami singkat SURPAN adalah salah satu agenda tahunan PARESMAPA yang dilakukan atau diadakan setiap dua tahun sekali bergantian dengan susur goa. Susur pantai adalah kegiatan menyusuri tepian pantai yang biasanya bertujuan untuk mengecek tingkat keparahan abrasi dan meneliti flora dan fauna yang ada di lingkungan pesisir pantai. Susur pantai lebih dibutuhkan kemampuan untuk berenang, selain itu dibutuhkan pengetahuan tentang kelautan seperti besar / kecilnya laju angin, arah angin, waktu (berkaitan dengan saat pasang naik dan pasang surut), dan PPGD.


    PARESMAPA angkatan XXVIII mendapat tugas mengadakan kegiatan susur pantai atau SURPAN setelah tahun lalu pengurus harian sebelumnya yaitu PARESMAPA angkatan XXVII mengadakan kegiatan susur goa di Goa Wareh.


    PARESMAPA angkatan XXVIII pada tahun ini memilih lokasi Pantai Puncel untuk lokasi susur pantai atau SURPAN. Pantai Puncel berjenis pantai lumpur. Hal ini dikarenakan pantai tersebut terdiri dari lumpur. Di sekitar daerah pesisir pantai terdapat banyak tambak warga. Kegiatan susur pantai ini dilaksanakan pada tanggal 20-21 Mei 2017.


    Adapun perlengkapan yang dibawa jika hendak  susur pantai :

    Perlengkapan Susur Pantai :

    - Tenda Doom lengkap + Fly sheet
    - Nasting lengkap dengan kompor
    - Peralatan masak & makan
    - Logistik team selama perjalanan
    - Matras
    - Trash bag / kantung sampah team

    Perlengkapan Pribadi :
    - Sandal / sepatu trekking
    - Pakaian ganti secukupnya
    - Kacamata Hitam (untuk menghindari silau matahari)
    - Jaket / sweater
    - Raincoat / Ponco
    - Kaos kaki & Sarung tangan
    - Topi
    - Payung
    - Sun Block
    - Obat-obatan pribadi yang diperlukan
    - Snack & air minum (Usahakan membawa jerigen 5 liter)
    - Uang secukupnya
    - Kamera / Dokumentasi (boleh digital, HP, atau yang pakek Roll Film)

    Penulis : Yoseph Yudha C. (Paresmapa XXVIII)

    Sumber : http://napallima.blogspot.co.id/2015/02/pengetahuan-dasr-tentang-susur-pantai.html

    0 komentar:

    Senin, 15 Mei 2017


    Halo para pembaca! Kalian pasti udah tahu kan kalo yang namanya pencinta alam itu sering berkegiatan di alam bebas. Salah satunya adalah naik turun gunung. Nah, saat kalian mendaki gunung, pastinya tidak mudah dan banyak rintangan yang harus kita hadapi. Misalnya cuaca, cuaca memang tidak menentu. Bisa tiba-tiba hujan beberapa menit kemudian kembali panas. Pada postingan kali ini akan membahas tips saaat ada petir di gunung. Berikut ini adalah beberapa tips untuk kalian saat ada petir di gunung.

    1. Jangan berada di puncak atau punggungan terbuka

    Jika kalian sedang berada di puncak atau punggungan terbuka, sesegera mungkin turun dari tempat tersebut agar mengurangi resiko tersambar petir.

    2. Hindari pohon atau obyek yang berdiri sendiri

    Pohon atau obyek yang berdiri sendiri lebih mudah tersambar petir. Jika kalian di sekitarnya saat petir menyambar, maka kalian akan ikut terkena arus listrik yang mengalir di tanah.

    3. Berteduh dengan posisi jongkok, alasi tubuh dari tanah dengan ponco, ransel, atau matras.

    Saat kalian benar-benar terperangkap oleh petir, berteduhlah dengan posisi jongkok, rapatkan kedua kaki dengan tumit yang bersentuhan, tutup telinga, sikut menyentuh lutut, dan kepala menunduk serendah-rendahnya tanpa menyentuh tanah. Jangan lupa alasi tubuh dari tanah dengan ponco, ransel, atau matras.

    4. Jika mendaki berkelompok, buatlah jarak masing-masing sekitar 8 meter
    Jarak antar anggota kelompok jangan terlalu dekat. Karena saat salah satu tersambar petir, yang lain bisa memberi pertolongan.

    5. Cari lokasi yang banyak pohonnya
    Ketika ada petir saat kalian di gunung, sebaiknya mencari lokasi yang banyak pohonnya. Lokasi ini adalah tempat yang baik saat ada petir.


    Itulah beberapa tips yang bisa kalian lakukan saat ada petir di gunung. Alam memang tidak bisa diprediksi, tapi bukan berarti tak bisa diantisipasi.


    Penulis : Adinda Risti (Paresmapa XXVIII)

    Apa yang harus kita lakukan ketika ada petir di gunung

    Posted at  22.36  |  in  Petir di gunung  |  Read More»


    Halo para pembaca! Kalian pasti udah tahu kan kalo yang namanya pencinta alam itu sering berkegiatan di alam bebas. Salah satunya adalah naik turun gunung. Nah, saat kalian mendaki gunung, pastinya tidak mudah dan banyak rintangan yang harus kita hadapi. Misalnya cuaca, cuaca memang tidak menentu. Bisa tiba-tiba hujan beberapa menit kemudian kembali panas. Pada postingan kali ini akan membahas tips saaat ada petir di gunung. Berikut ini adalah beberapa tips untuk kalian saat ada petir di gunung.

    1. Jangan berada di puncak atau punggungan terbuka

    Jika kalian sedang berada di puncak atau punggungan terbuka, sesegera mungkin turun dari tempat tersebut agar mengurangi resiko tersambar petir.

    2. Hindari pohon atau obyek yang berdiri sendiri

    Pohon atau obyek yang berdiri sendiri lebih mudah tersambar petir. Jika kalian di sekitarnya saat petir menyambar, maka kalian akan ikut terkena arus listrik yang mengalir di tanah.

    3. Berteduh dengan posisi jongkok, alasi tubuh dari tanah dengan ponco, ransel, atau matras.

    Saat kalian benar-benar terperangkap oleh petir, berteduhlah dengan posisi jongkok, rapatkan kedua kaki dengan tumit yang bersentuhan, tutup telinga, sikut menyentuh lutut, dan kepala menunduk serendah-rendahnya tanpa menyentuh tanah. Jangan lupa alasi tubuh dari tanah dengan ponco, ransel, atau matras.

    4. Jika mendaki berkelompok, buatlah jarak masing-masing sekitar 8 meter
    Jarak antar anggota kelompok jangan terlalu dekat. Karena saat salah satu tersambar petir, yang lain bisa memberi pertolongan.

    5. Cari lokasi yang banyak pohonnya
    Ketika ada petir saat kalian di gunung, sebaiknya mencari lokasi yang banyak pohonnya. Lokasi ini adalah tempat yang baik saat ada petir.


    Itulah beberapa tips yang bisa kalian lakukan saat ada petir di gunung. Alam memang tidak bisa diprediksi, tapi bukan berarti tak bisa diantisipasi.


    Penulis : Adinda Risti (Paresmapa XXVIII)

    0 komentar:

    Senin, 08 Mei 2017



    Bunga edelweis adalah bunga yang sudah tidak lagi asing di telinga kita terutama untuk para penggiat alam yang suka mendaki gunung. Bunga yang memiliki nama latin leontopodium alpinum adalah tanaman yang memiliki julukan bunga abadi. Bunga inii hanya tumbuh dan besar di ketinggian gunung yang memungkinkan sinar matahari yang penuh.
    Bunga cantik ini memang akrab dengan para pendaki melalui keindahan dan keabadian yang ditampilkan. Bunga penyuka sinar matahari penuh ini bisa tumbuh mencapai 8 meter. Bunga edeweiss umumnya terlihat antara bulan april-agustus, dimana pada sekitar akhir juli-agustus merupakan fase mekar terbaiknya.
    Bunga edeilweis sangat populer  dikalangan wisatawan. Kondisi inilah yang menyebabkan spesies tanaman ini mengalami kelangkaan. Seperti halnya yang tengah ramai dibicarakan di media sosial  adanya pendaki gunung yang memetik bunga edelweiss bahkan membawanya pulang. Bahkan bunga edelweiss juga diperjual belikan.
    Sepertinya para pendaki  ini lupa dengan prinsip sejati pencinta alam yaitu jangan membunuh apapun kecuali waktu, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak dan jangan mengambil apapun kecuali foto.

    Penulis : Riri Dita A. (Paresmapa XXVIII)

    Edelweiss Bunga Abadi

    Posted at  12.58  |  in  Edelweiss  |  Read More»



    Bunga edelweis adalah bunga yang sudah tidak lagi asing di telinga kita terutama untuk para penggiat alam yang suka mendaki gunung. Bunga yang memiliki nama latin leontopodium alpinum adalah tanaman yang memiliki julukan bunga abadi. Bunga inii hanya tumbuh dan besar di ketinggian gunung yang memungkinkan sinar matahari yang penuh.
    Bunga cantik ini memang akrab dengan para pendaki melalui keindahan dan keabadian yang ditampilkan. Bunga penyuka sinar matahari penuh ini bisa tumbuh mencapai 8 meter. Bunga edeweiss umumnya terlihat antara bulan april-agustus, dimana pada sekitar akhir juli-agustus merupakan fase mekar terbaiknya.
    Bunga edeilweis sangat populer  dikalangan wisatawan. Kondisi inilah yang menyebabkan spesies tanaman ini mengalami kelangkaan. Seperti halnya yang tengah ramai dibicarakan di media sosial  adanya pendaki gunung yang memetik bunga edelweiss bahkan membawanya pulang. Bahkan bunga edelweiss juga diperjual belikan.
    Sepertinya para pendaki  ini lupa dengan prinsip sejati pencinta alam yaitu jangan membunuh apapun kecuali waktu, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak dan jangan mengambil apapun kecuali foto.

    Penulis : Riri Dita A. (Paresmapa XXVIII)

    0 komentar:

    Senin, 01 Mei 2017





    Satu minggu yang lalu, Paresmapa telah mengadakan kegiatan tanam mangrove. Diawali dari pengambilan bibit di Pulau Seprapat Juwana yang kemudian ditanam di sekitar pantai terletak di Geneng Kertomulyo. Pada penanaman bibit mangrove, kita menanam salah satu jenis mangrove yaitu bakau kurap (Rhizophora mucronata) dengan jumlah yang lumayan banyak. Lalu apa saja hal-hal yang harus diketahui dari Rhizopora mucronata itu?

    1.      Morfologi
    Bakau Kurap dengan nama spesies Rhizophora mucronata merupakan tumbuhan tinggi dengan akar tunggang yang banyak. Batang yang terdapat celah ini berdiameter 70 cm dengan warna gelap atau kemerahan. Serta memiliki permukaan yang kasar atau kadang bersisik. Daun berbentuk lonjong berwarna hijau mengkilap di bagian permukaan atas dan lebih pudar serta terdapat titik-titik hitam di bagian permukaan bawah daun. Bunga berkelompok sekitar 4-8 kuntum dengan daun mahkota berwarna putih dan berambut dengan panjang hingga 9 mm. Serta buah yang berbentuk seperti telur berwarna hijau kecoklatan.

    2.      Habitat
    Pada umumnya Rhizophora mucronata tumbuh secara berkelompok. Hidup di pematang sungai, daerah pesisir yang datar dan terkena banjir pasang surut setiap hari. Rhizophora mucronata sulit tumbuh pada daerah yang jauh dari pasang surut. Pertumbuhan akan terjadi dengan optimal jika tumbuhan ini diletakkan pada areal yang tergenang dan kaya akan humus. Dibandingkan dengan spesies mangrove lainnya, mangrove jenis ini tampak lebih toleran terhadap genangan dan seringkali membentuk daerah cemara. Bahkan dapat terjadi tegakan murni atau mungkin tumbuh dengan Rhizophora apiculata. Bakau kurap adalah tumbuhan yang dilindungi di Afrika Selatan. Rhizophora mucronata tumbuh pada pantai-pantai tropis seperti Afrika Timur ke Madagaskar, pulau-pulau di Samudera Hindia, daratan Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina, timur laut Australia dan Kepulauan Pasifik Selatan sejauh kelompok Tonga. Dan pada tahun 1922 mangrove jenis ini diintroduksi ke Hawaii dan tumbuh dengan liar.

    3.      Pertumbuhan
    Pertumbuhan hutan mangrove sangat erat kaitannya dengan pendangkalan pantai dan penyempitan laut. Daerah hutan bakau merupakan suatu tempat yang bergerak, dimana tanah lumpur dan daratan secara terus menerus dibentuk oleh tumbuh-tumbuhan yang kemudian secara perlahan-lahan berubah menjadi daerah semi terrestrial (semi daratan). (Hutabarat dan Evans, 1985)
    Cara perkembangbiakan Rhizophora mucronata adalah dengan beregenerasi dari biji. Jika biji jatuh dari pohon induk saat air surut, kemungkinan semai mangrove akan dihasilkan. Karena ketika biji tersebut langsung jatuh menancap ke lumpur, pada saat itu akan membentuk akar baru yang kemudian membentuk  hipokotil. Namun jika biji jatuh pada waktu air pasang, maka biji tersebut akan terbawa oleh air dan mengapung tanpa terjadi perkembangan akar. Akan tetapi ada kemungkinan nanti terjadi perkembangan akar walaupun akan sangat lambat. Atau setelah air surut, biji yang terbawa oleh air akan terdampar sehingga akar dapat berkembang dan akan tumbuh keluar.
    Rhizophora mucronata, salah satu jenis mangrove yang paling tersebar luas ini mempunyai proses pembungaan yang terjadi sepanjang tahun. Seringkali terjadi hambatan dalam pertumbuhan, seperti gangguan kepiting yang memakan mangrove yang masih muda. Namun tumbuhan akan dapat lebih tahan terhadap gangguan kepiting jika telah dikeringkan selama beberapa hari. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya akumulasi tanin di dalam jaringan tumbuhan yang berfungsi sebagai pertahanan atau pelindung.

    4.      Manfaat Tumbuhan
    Banyak manfaat yang diperoleh dari Rhizophora mucronata. Diantaranya untuk membantu mencegah erosi pantai dan dalam restorasi habitat mangrove. Buahnya dapat dimasak atau diekstraksi untuk menghasilkan anggur. Juga tunas mudanya yang dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Kayunya dapat digunakan untuk membuat bahan bakar arang, bahan bangunan, tiang, pembuatan jebakan ikan dan jika direbus dengan air, air rebusan (ekstraknya) dapat digunakan sebagai obat diare dan anti muntah, serta cacahan kayunya dapat menghentikan pendarahan pada luka luar yang baru. Tanin yang ada dalam kulit kayu dapat bermanfaat dalam penyamakan dan pewarna yang diekstraksi dari kulit kayu dan dedaunan. Dapat juga digunakan untuk mengobati perdarahan pada air seni. Kulit akar dan getah buahnya dapat dipakai untuk obat anti nyamuk. Daun muda yang masih segar jika dikunyah dapat berguna sebagai anti septik. Dan berbagai bagian tumbuhannya dapat digunakan dalam pengobatan tradisional. Rhizophora mucronata juga dapat melindungi pematang dengan cara menanamnya di sepanjang tambak.



    Penulis: Putri Indrianti (Angkatan XXVIII)

    4 Hal Yang Harus Kamu Ketahui dari “Rhizophora Mucronata”

    Posted at  12.29  |  in  Konservasi  |  Read More»





    Satu minggu yang lalu, Paresmapa telah mengadakan kegiatan tanam mangrove. Diawali dari pengambilan bibit di Pulau Seprapat Juwana yang kemudian ditanam di sekitar pantai terletak di Geneng Kertomulyo. Pada penanaman bibit mangrove, kita menanam salah satu jenis mangrove yaitu bakau kurap (Rhizophora mucronata) dengan jumlah yang lumayan banyak. Lalu apa saja hal-hal yang harus diketahui dari Rhizopora mucronata itu?

    1.      Morfologi
    Bakau Kurap dengan nama spesies Rhizophora mucronata merupakan tumbuhan tinggi dengan akar tunggang yang banyak. Batang yang terdapat celah ini berdiameter 70 cm dengan warna gelap atau kemerahan. Serta memiliki permukaan yang kasar atau kadang bersisik. Daun berbentuk lonjong berwarna hijau mengkilap di bagian permukaan atas dan lebih pudar serta terdapat titik-titik hitam di bagian permukaan bawah daun. Bunga berkelompok sekitar 4-8 kuntum dengan daun mahkota berwarna putih dan berambut dengan panjang hingga 9 mm. Serta buah yang berbentuk seperti telur berwarna hijau kecoklatan.

    2.      Habitat
    Pada umumnya Rhizophora mucronata tumbuh secara berkelompok. Hidup di pematang sungai, daerah pesisir yang datar dan terkena banjir pasang surut setiap hari. Rhizophora mucronata sulit tumbuh pada daerah yang jauh dari pasang surut. Pertumbuhan akan terjadi dengan optimal jika tumbuhan ini diletakkan pada areal yang tergenang dan kaya akan humus. Dibandingkan dengan spesies mangrove lainnya, mangrove jenis ini tampak lebih toleran terhadap genangan dan seringkali membentuk daerah cemara. Bahkan dapat terjadi tegakan murni atau mungkin tumbuh dengan Rhizophora apiculata. Bakau kurap adalah tumbuhan yang dilindungi di Afrika Selatan. Rhizophora mucronata tumbuh pada pantai-pantai tropis seperti Afrika Timur ke Madagaskar, pulau-pulau di Samudera Hindia, daratan Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina, timur laut Australia dan Kepulauan Pasifik Selatan sejauh kelompok Tonga. Dan pada tahun 1922 mangrove jenis ini diintroduksi ke Hawaii dan tumbuh dengan liar.

    3.      Pertumbuhan
    Pertumbuhan hutan mangrove sangat erat kaitannya dengan pendangkalan pantai dan penyempitan laut. Daerah hutan bakau merupakan suatu tempat yang bergerak, dimana tanah lumpur dan daratan secara terus menerus dibentuk oleh tumbuh-tumbuhan yang kemudian secara perlahan-lahan berubah menjadi daerah semi terrestrial (semi daratan). (Hutabarat dan Evans, 1985)
    Cara perkembangbiakan Rhizophora mucronata adalah dengan beregenerasi dari biji. Jika biji jatuh dari pohon induk saat air surut, kemungkinan semai mangrove akan dihasilkan. Karena ketika biji tersebut langsung jatuh menancap ke lumpur, pada saat itu akan membentuk akar baru yang kemudian membentuk  hipokotil. Namun jika biji jatuh pada waktu air pasang, maka biji tersebut akan terbawa oleh air dan mengapung tanpa terjadi perkembangan akar. Akan tetapi ada kemungkinan nanti terjadi perkembangan akar walaupun akan sangat lambat. Atau setelah air surut, biji yang terbawa oleh air akan terdampar sehingga akar dapat berkembang dan akan tumbuh keluar.
    Rhizophora mucronata, salah satu jenis mangrove yang paling tersebar luas ini mempunyai proses pembungaan yang terjadi sepanjang tahun. Seringkali terjadi hambatan dalam pertumbuhan, seperti gangguan kepiting yang memakan mangrove yang masih muda. Namun tumbuhan akan dapat lebih tahan terhadap gangguan kepiting jika telah dikeringkan selama beberapa hari. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya akumulasi tanin di dalam jaringan tumbuhan yang berfungsi sebagai pertahanan atau pelindung.

    4.      Manfaat Tumbuhan
    Banyak manfaat yang diperoleh dari Rhizophora mucronata. Diantaranya untuk membantu mencegah erosi pantai dan dalam restorasi habitat mangrove. Buahnya dapat dimasak atau diekstraksi untuk menghasilkan anggur. Juga tunas mudanya yang dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Kayunya dapat digunakan untuk membuat bahan bakar arang, bahan bangunan, tiang, pembuatan jebakan ikan dan jika direbus dengan air, air rebusan (ekstraknya) dapat digunakan sebagai obat diare dan anti muntah, serta cacahan kayunya dapat menghentikan pendarahan pada luka luar yang baru. Tanin yang ada dalam kulit kayu dapat bermanfaat dalam penyamakan dan pewarna yang diekstraksi dari kulit kayu dan dedaunan. Dapat juga digunakan untuk mengobati perdarahan pada air seni. Kulit akar dan getah buahnya dapat dipakai untuk obat anti nyamuk. Daun muda yang masih segar jika dikunyah dapat berguna sebagai anti septik. Dan berbagai bagian tumbuhannya dapat digunakan dalam pengobatan tradisional. Rhizophora mucronata juga dapat melindungi pematang dengan cara menanamnya di sepanjang tambak.



    Penulis: Putri Indrianti (Angkatan XXVIII)

    0 komentar:

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 PARESMAPA || Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati ||. Template by Bloggertheme9
    Powered by Paresmapa Team.
    back to top