• Galeri

    Pencinta Alam Remaja SMA N 1 Pati

  • Prestasi

    Prestasi Paresmapa

  • Tentang PARESMAPA

    Sejarah

  • Artikel

    Berita Terbaru

  • Senin, 27 Maret 2017

          

    Perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

    1. Lamanya perjalanan yang akan dilakukan

    2. Aktifitas apa saja yang akan dilakukan

    3. Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)


    Selain itu ada juga  beberapa syarat yang harus 
    diperhatikan dalam merencanakan perjalanan:

    a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.

    b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.

    c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.

    d. Ringan, mudah didapat

    e. Murah


    Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat diatas, kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah berikut :
    Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan.

    Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, protein, lemak, hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap dimakan).
    Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.
    Catatan :
    Kandungan kalori : hidrat arang 4 kal/gr
    lemak : 9 kal/gr
    protein : 4 kal/gr



    Kalori paling cepat di dapatkan dari : 
    1. Hidrat arang
    2. lemak
    3. protein
    Jenis bahan makanan yang dibutuhkan (sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram) : 
    Nasi 178 kal

    Kentang 90 kal

    Singkong 140 kal

    Roti 248 kal

    Tape singkong 173 kal

    Gaplek 363 kal

    Biskuit 458 kal

    Sagu 353 kal

    Terigu 365 kal

    Ubi 123 kal

    Gula pasir 364 kal

    Gula aren 368 kal

    Madu 294 kal

    Coklat pahit 504 kal

    Coklat manis 472 kal

    Coklat susu 381 kal

    Sumber Protein (tiap 100 gram) :
    Tempe 119 kal

    Kacang tanah rebus dengan kulit 360 kal

    Telur ayam 162 kal

    Telur bebek 189 kal

    Sumber protein dan lemak (tiap 100 gram) : 
    Corned 241 kal

    Daging asap 191 kal

    Dendeng 433 kal

    Sardens 338 kal


    Disusun oleh : Firda Ummaiyah (Paresmapa XXVIII)

    Menyusun Perbekalan Perjalanan

    Posted at  15.43  |  in  Survival  |  Read More»

          

    Perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

    1. Lamanya perjalanan yang akan dilakukan

    2. Aktifitas apa saja yang akan dilakukan

    3. Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)


    Selain itu ada juga  beberapa syarat yang harus 
    diperhatikan dalam merencanakan perjalanan:

    a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.

    b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.

    c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.

    d. Ringan, mudah didapat

    e. Murah


    Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat diatas, kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah berikut :
    Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan.

    Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, protein, lemak, hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap dimakan).
    Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.
    Catatan :
    Kandungan kalori : hidrat arang 4 kal/gr
    lemak : 9 kal/gr
    protein : 4 kal/gr



    Kalori paling cepat di dapatkan dari : 
    1. Hidrat arang
    2. lemak
    3. protein
    Jenis bahan makanan yang dibutuhkan (sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram) : 
    Nasi 178 kal

    Kentang 90 kal

    Singkong 140 kal

    Roti 248 kal

    Tape singkong 173 kal

    Gaplek 363 kal

    Biskuit 458 kal

    Sagu 353 kal

    Terigu 365 kal

    Ubi 123 kal

    Gula pasir 364 kal

    Gula aren 368 kal

    Madu 294 kal

    Coklat pahit 504 kal

    Coklat manis 472 kal

    Coklat susu 381 kal

    Sumber Protein (tiap 100 gram) :
    Tempe 119 kal

    Kacang tanah rebus dengan kulit 360 kal

    Telur ayam 162 kal

    Telur bebek 189 kal

    Sumber protein dan lemak (tiap 100 gram) : 
    Corned 241 kal

    Daging asap 191 kal

    Dendeng 433 kal

    Sardens 338 kal


    Disusun oleh : Firda Ummaiyah (Paresmapa XXVIII)

    0 komentar:

    Senin, 20 Maret 2017



    Saat mendaki gunung kita harus selalu siap menghadapi berbagai macam situasi dan kondisi. Seperti suhu dingin di gunung. Menjelang malam suhu udaranya akan semakin dingin. Dan semakin tinggi posisi kita di gunung maka semakin dingin pula udara yang akan kita rasakan. Kita harus menjaga daya tahan tubuh kita dari kondisi suhu yang dingin. Karena jika kita menganggap hal itu sepele dan membiarkan suhu udara dingin maka bisa menjadikan masalah bagi tubuh kita. Seperti tubuh menadi drop sampai menyebabkan hipotermia.
    Terdapat beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menjaga tubuh tetap hangat saat berada di gunung, yaitu :

    1. Melakukan aklimatisasi. Yaitu penyesuaian  terhadap suhu dingin sebelum melakukan pendakian. Hal ini dilakukan agar tubuh tidak kaget dengan kondisi lingkungan barunya.

    2. Menggunakan pakaian kering dan tebal.

    3. Gunakan alas tidur untuk memisahkan tubuh dengan tanah.

    4. Tempatkan botol yang tidak mudah pecah berisi air panas ke dalam Sleeping Bag.

    5. Makan yang cukup serta konsumsi air secara teratur. Terutama yang mengandung protein dan karbohidrat.

    6. Minumlah air hangat.

    7. Hindari penggunaan pakaian seperti jeans karena selain berat juga tidak baik digunakan saat kondisi basah.

    8. Banyaklah bergerak saat masih perjalanan dan hindari beristirahat terlalu lama karena rasa dingin akan cepat menyerang.

    9. Istirahat yang cukup.

    Semoga informasi ini bermanfaat ya bagi teman-teman

    Penulis : Choirun nisa Suranto (Paresmapa XXVIII)



    Sumber:
    http://explore1ndonesia.blogspot.co.id/2014/12/cara-mengatasi-suhu-dingin-di-atas.html?m=1
    http://www.wisatagunung.com/blog/tips-mengatasi-dingin-di-gunung/
    Buku Diktat Paresmapa

    Tips Menjaga Tubuh Tetap Hangat di Gunung

    Posted at  09.22  |  in  Tips  |  Read More»



    Saat mendaki gunung kita harus selalu siap menghadapi berbagai macam situasi dan kondisi. Seperti suhu dingin di gunung. Menjelang malam suhu udaranya akan semakin dingin. Dan semakin tinggi posisi kita di gunung maka semakin dingin pula udara yang akan kita rasakan. Kita harus menjaga daya tahan tubuh kita dari kondisi suhu yang dingin. Karena jika kita menganggap hal itu sepele dan membiarkan suhu udara dingin maka bisa menjadikan masalah bagi tubuh kita. Seperti tubuh menadi drop sampai menyebabkan hipotermia.
    Terdapat beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menjaga tubuh tetap hangat saat berada di gunung, yaitu :

    1. Melakukan aklimatisasi. Yaitu penyesuaian  terhadap suhu dingin sebelum melakukan pendakian. Hal ini dilakukan agar tubuh tidak kaget dengan kondisi lingkungan barunya.

    2. Menggunakan pakaian kering dan tebal.

    3. Gunakan alas tidur untuk memisahkan tubuh dengan tanah.

    4. Tempatkan botol yang tidak mudah pecah berisi air panas ke dalam Sleeping Bag.

    5. Makan yang cukup serta konsumsi air secara teratur. Terutama yang mengandung protein dan karbohidrat.

    6. Minumlah air hangat.

    7. Hindari penggunaan pakaian seperti jeans karena selain berat juga tidak baik digunakan saat kondisi basah.

    8. Banyaklah bergerak saat masih perjalanan dan hindari beristirahat terlalu lama karena rasa dingin akan cepat menyerang.

    9. Istirahat yang cukup.

    Semoga informasi ini bermanfaat ya bagi teman-teman

    Penulis : Choirun nisa Suranto (Paresmapa XXVIII)



    Sumber:
    http://explore1ndonesia.blogspot.co.id/2014/12/cara-mengatasi-suhu-dingin-di-atas.html?m=1
    http://www.wisatagunung.com/blog/tips-mengatasi-dingin-di-gunung/
    Buku Diktat Paresmapa

    0 komentar:

    Senin, 13 Maret 2017



    Hai teman –teman, untuk kali ini saya akan ngepost apa aja sih faktor penunjang keselamatan dari suatu misi perjalanan pendakian. Tentu saja teman –teman ingin perjalanan berjalan lancar dan selamat sampai tujuan.oke langsung saja disimak
    Faktor penunjang keselamatan dari suatu misi perjalanan pendakian atau kegiatan di gunung pada dasarnya terbagi kedalam :


    1. Faktor internal, yaitu faktor yang menyangkut diri pendaki itu sendiri, misalnya fisik mental, pengetahuan dan lain-lain.

    Jadi sebelum melakukan pendakian, tentu saja teman-teman harus melatih diri terlebih dahulu. Yang harus dilatih bukan hanya fisik saja, melainkan mental, pengetahuan, dll. Contohnya nih, kalo kalo kalian kedinginan di puncak kalian harus berusaha agar tidak kedinginan, lantas bagaimana caranya?  Tentu saja dengan melatih fisik kita. Kalo saya nih biasanya melatih fisik saya biar nggak kedinginan dengan cara biasakan mandi pagi sekitar jam 3 - 5, sehingga kita akan mulai terbiasa dengan suhu yang ada di gunung. Lalu dengan latihan tersebut saya juga sudah siap mental. Untuk manambah pengetahuan bisa baca-baca di blog ini, karena blog ini banyak pengetahuan dan artikel yang bermanfaat.


    2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang menyangkut daerah yang dituju, misalnya cuaca, medan, bahaya alam ( petir, longsor, banjir dll)

    Untuk faktor internal sih kalian harus mengetahui daerah yang kalian tuju seperti bagaimana cuacanya, medannya, rute, dan masih banyak lagi. Belajar ilmu alam juga diperlukan seperti memperkirakan akan hujan, keadaan tanah yang akan longsor, arah angin, dll.



    Juga didalam suatu misi perjalanan harus diperhatikan mengenai bahaya-bahaya pada suatu pendakian gunung yang terbagi kedalam :


    1. Bahaya subyektif yaitu bahaya yang datangnya dari diri si pendaki, seperti kurangnya kekuatan fisik, mental, emosi, dan pengetahuan


    2. Bahaya Obyektif yaitu bahaya yang datangnya dari daerah/gunung yang kita daki. Misalnya cuaca, medan, longsor, hawa dingin dll.


    Dengan tidak menganggap remeh faktor-faktor lainnya, faktor pengetahuan pendaki merupakan faktor yang penting dalam arti selain menguasai teknik-teknik yang diperlukan juga mengetahui peralatan yang yang diperlukan dan cara penggunaanya. Jadi teman –teman harus mengusasai hal –hal  yang penting seperti yang sudah dijelaskan tadi.  Wajib hukumnya bagi pendaki gunung untuk menguasai berbagai teknik survival dan komunikasi lapangan ( baik dengan kaca/cermin, teknik kode asap/radio telekomunikasi/HT).


    Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam menulis artikel ini dan jangan lupa terus kunjungi blog ini karena akan ada banyak artikel menarik untuk dibaca. TERIMA KASIH !!!!!!!


    Penulis : Arief Rachman (Paresmapa XXVIII)

    Sumber :

    Buku diktat Paresmapa




    FAKTOR PENTING SUATU PERJALANAN ALAM

    Posted at  22.51  |  in  pecinta alam  |  Read More»



    Hai teman –teman, untuk kali ini saya akan ngepost apa aja sih faktor penunjang keselamatan dari suatu misi perjalanan pendakian. Tentu saja teman –teman ingin perjalanan berjalan lancar dan selamat sampai tujuan.oke langsung saja disimak
    Faktor penunjang keselamatan dari suatu misi perjalanan pendakian atau kegiatan di gunung pada dasarnya terbagi kedalam :


    1. Faktor internal, yaitu faktor yang menyangkut diri pendaki itu sendiri, misalnya fisik mental, pengetahuan dan lain-lain.

    Jadi sebelum melakukan pendakian, tentu saja teman-teman harus melatih diri terlebih dahulu. Yang harus dilatih bukan hanya fisik saja, melainkan mental, pengetahuan, dll. Contohnya nih, kalo kalo kalian kedinginan di puncak kalian harus berusaha agar tidak kedinginan, lantas bagaimana caranya?  Tentu saja dengan melatih fisik kita. Kalo saya nih biasanya melatih fisik saya biar nggak kedinginan dengan cara biasakan mandi pagi sekitar jam 3 - 5, sehingga kita akan mulai terbiasa dengan suhu yang ada di gunung. Lalu dengan latihan tersebut saya juga sudah siap mental. Untuk manambah pengetahuan bisa baca-baca di blog ini, karena blog ini banyak pengetahuan dan artikel yang bermanfaat.


    2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang menyangkut daerah yang dituju, misalnya cuaca, medan, bahaya alam ( petir, longsor, banjir dll)

    Untuk faktor internal sih kalian harus mengetahui daerah yang kalian tuju seperti bagaimana cuacanya, medannya, rute, dan masih banyak lagi. Belajar ilmu alam juga diperlukan seperti memperkirakan akan hujan, keadaan tanah yang akan longsor, arah angin, dll.



    Juga didalam suatu misi perjalanan harus diperhatikan mengenai bahaya-bahaya pada suatu pendakian gunung yang terbagi kedalam :


    1. Bahaya subyektif yaitu bahaya yang datangnya dari diri si pendaki, seperti kurangnya kekuatan fisik, mental, emosi, dan pengetahuan


    2. Bahaya Obyektif yaitu bahaya yang datangnya dari daerah/gunung yang kita daki. Misalnya cuaca, medan, longsor, hawa dingin dll.


    Dengan tidak menganggap remeh faktor-faktor lainnya, faktor pengetahuan pendaki merupakan faktor yang penting dalam arti selain menguasai teknik-teknik yang diperlukan juga mengetahui peralatan yang yang diperlukan dan cara penggunaanya. Jadi teman –teman harus mengusasai hal –hal  yang penting seperti yang sudah dijelaskan tadi.  Wajib hukumnya bagi pendaki gunung untuk menguasai berbagai teknik survival dan komunikasi lapangan ( baik dengan kaca/cermin, teknik kode asap/radio telekomunikasi/HT).


    Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam menulis artikel ini dan jangan lupa terus kunjungi blog ini karena akan ada banyak artikel menarik untuk dibaca. TERIMA KASIH !!!!!!!


    Penulis : Arief Rachman (Paresmapa XXVIII)

    Sumber :

    Buku diktat Paresmapa




    0 komentar:

    Senin, 06 Maret 2017

    Bagi teman-teman yang berencana buat mendaki gunung, berikut adalah beberapa hal yang TIDAK BOLEH dilakukan saat mendaki gunung:

    1. Jangan Menganggap Remeh Medan Pendakian


    Salah satu kesalahan yang masih sering dilakukan para pendaki adalah menganggap remeh jalur pendakian karna merasa fisiknya cukup kuat. Semudah apapun jalur pendakian yang akan kamu lalui, sebisa mungkin untuk tidak menganggap remeh dan mempersiapkan diri sebaik mungkin

    Sebelum kamu melakukan pendakian, sebaiknya mempelajari terlebih dulu kondisi medan pendakian. Apalagi jika baru pertama kali melakukan pendakian ke gunung tertentu. Kamu bisa mencari-cari referensi tentang kondisi medan di jalur pendakian melalui blog-blog pribadi di internet atau ngobrol sama teman yang sudah pernah melakukan pendakian gunung yang akan kamu tuju. Sekali lagi, jangan anggap remeh jalur pendakian


    2. Bawa Perlengkapan Yang Lengkap, Jangan Mengandalkan Teman


    Orang-orang yang sedang melakukan pendakian gunung akan merasa senasib sepenangguan karna mereka memiliki tujuan yang sama: puncak gunung. Mereka akan dengan senang hati membantu pendaki lain apabila mengalami masalah dalam perjalanan

    Namun, bukan berarti kamu boleh mengandalkan bantuan dari orang lain. Kamu harus membekali diri kamu dengan perlengkapan yang selengkap mungkin. Terutama untuk perlengkapan pribadi seperti sleeping bag, obat-obatan pribadi, pakaian hangat dan pakaian ganti, jas hujan dll. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selama pendakian. Pendakin lain pastilah juga membutuhkan perlengkapan mereka sendiri untuk bertahan di lingkungan gunung. Jadi, kurangi resiko seminimal mungkin dengan membawa perbekalan selengkap mungkin

    3. Jangan Buang Sampah Sembarangan



    Jangan ngaku kamu pecinta alam kalau masih membuang sampah di gunung!

    Pecinta alam tak akan pernah merusakan alam dengan membuang sampah sembarangan. Sayangnya, masih ada saja segelintir pendaki yang masih cari enaknya saja, mereka tak mau membawa turun sampah yang sudah mereka bawa naik. Padalah, selain bisa merusak pemandangan, sampah juga akan membuat lingkungan di gunung menjadi tercemar

    So, jangan cemari lingkungan di gunung dengan tidak membuat sampah di gunung. Bawa turun semua sampah yang kamu bawa naik. Saat packing, usahakan untuk membawa beberapa kantong plastik kosong untuk tempat sampah. Jangan tinggalkan apapun di gunung kecuali jejak kaki

    4. Jangan Melakukan Aksi Vandal


    Kamu tak butuh bukti apapun bahwa kamu telah mendaki gunung. Karna mendaki gunung adalah sebuah perjalanan hati yang tak akan pernah terlupakan seumur hidup

    Masih banyak para pendaki gunung anarkis yang melakukan aksi vandal dengan menuliskan nama mereka atau komunitas tertentu pada batu-batu yang ada di gunung. Hal ini sangat tidak boleh dilakukan ketika mendaki gunung. Walau kelihatannya sepele, hal ini bisa memincu pendaki lain untuk melakukan hal yang sama dan akhirnya akan semakin banyak vandal-vandal yang merusak kondisi alami di gunung. Pernah ada seorang pendaki asal Indonesia yang melakukan aksi vandal ketika melakukan pendakian di gunung Fuji, Jepang. Hal ini sama sekali tak boleh ditiru

    5. Dilarang Mengambil Apapun Kecuali Gambar



    Saat di gunung kamu tak boleh mengambil apapun kecuali gambar. Termasuk memetik bunga edelweis. Fyi aja, memetika bunga edelweis adalah sebuah tindakan ilegal saat mendaki gunung. Jika sampai ketahuan oleh petugas biasanya akan disuruh mengembalikan keatas

    Selain bunga edelweis kamu juga tidak boleh mengambil benda-benda lain yang berada di gunung. Termasuk tamanan endemik yang tumbuh di kawasan gunung. Jadilah pendaki yang bijak

      

    Orang-orang yang sedang melakukan pendakian gunung akan merasa senasib sepenangguan karna mereka memiliki tujuan yang sama: puncak gunung. Mereka akan dengan senang hati membantu pendaki lain apabila mengalami masalah dalam perjalanan

    Namun, bukan berarti kamu boleh mengandalkan bantuan dari orang lain. Kamu harus membekali diri kamu dengan perlengkapan yang selengkap mungkin. Terutama untuk perlengkapan pribadi seperti sleeping bag, obat-obatan pribadi, pakaian hangat dan pakaian ganti, jas hujan dll. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selama pendakian. Pendakin lain pastilah juga membutuhkan perlengkapan mereka sendiri untuk bertahan di lingkungan gunung. Jadi, kurangi resiko seminimal mungkin dengan membawa perbekalan selengkap mungkin



    Penulis : Dyah Ayu P. (Paresmapa XXVIII)

    Sumber : https://m.kaskus.co.id/thread/59481e73a09a39bb1e8b457b

    5 hal yang tidak boleh dilakukan pendaki gunung

    Posted at  11.10  |  in  Tips  |  Read More»

    Bagi teman-teman yang berencana buat mendaki gunung, berikut adalah beberapa hal yang TIDAK BOLEH dilakukan saat mendaki gunung:

    1. Jangan Menganggap Remeh Medan Pendakian


    Salah satu kesalahan yang masih sering dilakukan para pendaki adalah menganggap remeh jalur pendakian karna merasa fisiknya cukup kuat. Semudah apapun jalur pendakian yang akan kamu lalui, sebisa mungkin untuk tidak menganggap remeh dan mempersiapkan diri sebaik mungkin

    Sebelum kamu melakukan pendakian, sebaiknya mempelajari terlebih dulu kondisi medan pendakian. Apalagi jika baru pertama kali melakukan pendakian ke gunung tertentu. Kamu bisa mencari-cari referensi tentang kondisi medan di jalur pendakian melalui blog-blog pribadi di internet atau ngobrol sama teman yang sudah pernah melakukan pendakian gunung yang akan kamu tuju. Sekali lagi, jangan anggap remeh jalur pendakian


    2. Bawa Perlengkapan Yang Lengkap, Jangan Mengandalkan Teman


    Orang-orang yang sedang melakukan pendakian gunung akan merasa senasib sepenangguan karna mereka memiliki tujuan yang sama: puncak gunung. Mereka akan dengan senang hati membantu pendaki lain apabila mengalami masalah dalam perjalanan

    Namun, bukan berarti kamu boleh mengandalkan bantuan dari orang lain. Kamu harus membekali diri kamu dengan perlengkapan yang selengkap mungkin. Terutama untuk perlengkapan pribadi seperti sleeping bag, obat-obatan pribadi, pakaian hangat dan pakaian ganti, jas hujan dll. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selama pendakian. Pendakin lain pastilah juga membutuhkan perlengkapan mereka sendiri untuk bertahan di lingkungan gunung. Jadi, kurangi resiko seminimal mungkin dengan membawa perbekalan selengkap mungkin

    3. Jangan Buang Sampah Sembarangan



    Jangan ngaku kamu pecinta alam kalau masih membuang sampah di gunung!

    Pecinta alam tak akan pernah merusakan alam dengan membuang sampah sembarangan. Sayangnya, masih ada saja segelintir pendaki yang masih cari enaknya saja, mereka tak mau membawa turun sampah yang sudah mereka bawa naik. Padalah, selain bisa merusak pemandangan, sampah juga akan membuat lingkungan di gunung menjadi tercemar

    So, jangan cemari lingkungan di gunung dengan tidak membuat sampah di gunung. Bawa turun semua sampah yang kamu bawa naik. Saat packing, usahakan untuk membawa beberapa kantong plastik kosong untuk tempat sampah. Jangan tinggalkan apapun di gunung kecuali jejak kaki

    4. Jangan Melakukan Aksi Vandal


    Kamu tak butuh bukti apapun bahwa kamu telah mendaki gunung. Karna mendaki gunung adalah sebuah perjalanan hati yang tak akan pernah terlupakan seumur hidup

    Masih banyak para pendaki gunung anarkis yang melakukan aksi vandal dengan menuliskan nama mereka atau komunitas tertentu pada batu-batu yang ada di gunung. Hal ini sangat tidak boleh dilakukan ketika mendaki gunung. Walau kelihatannya sepele, hal ini bisa memincu pendaki lain untuk melakukan hal yang sama dan akhirnya akan semakin banyak vandal-vandal yang merusak kondisi alami di gunung. Pernah ada seorang pendaki asal Indonesia yang melakukan aksi vandal ketika melakukan pendakian di gunung Fuji, Jepang. Hal ini sama sekali tak boleh ditiru

    5. Dilarang Mengambil Apapun Kecuali Gambar



    Saat di gunung kamu tak boleh mengambil apapun kecuali gambar. Termasuk memetik bunga edelweis. Fyi aja, memetika bunga edelweis adalah sebuah tindakan ilegal saat mendaki gunung. Jika sampai ketahuan oleh petugas biasanya akan disuruh mengembalikan keatas

    Selain bunga edelweis kamu juga tidak boleh mengambil benda-benda lain yang berada di gunung. Termasuk tamanan endemik yang tumbuh di kawasan gunung. Jadilah pendaki yang bijak

      

    Orang-orang yang sedang melakukan pendakian gunung akan merasa senasib sepenangguan karna mereka memiliki tujuan yang sama: puncak gunung. Mereka akan dengan senang hati membantu pendaki lain apabila mengalami masalah dalam perjalanan

    Namun, bukan berarti kamu boleh mengandalkan bantuan dari orang lain. Kamu harus membekali diri kamu dengan perlengkapan yang selengkap mungkin. Terutama untuk perlengkapan pribadi seperti sleeping bag, obat-obatan pribadi, pakaian hangat dan pakaian ganti, jas hujan dll. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selama pendakian. Pendakin lain pastilah juga membutuhkan perlengkapan mereka sendiri untuk bertahan di lingkungan gunung. Jadi, kurangi resiko seminimal mungkin dengan membawa perbekalan selengkap mungkin



    Penulis : Dyah Ayu P. (Paresmapa XXVIII)

    Sumber : https://m.kaskus.co.id/thread/59481e73a09a39bb1e8b457b

    0 komentar:

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 PARESMAPA || Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati ||. Template by Bloggertheme9
    Powered by Paresmapa Team.
    back to top