• Galeri

    Pencinta Alam Remaja SMA N 1 Pati

  • Prestasi

    Prestasi Paresmapa

  • Tentang PARESMAPA

    Sejarah

  • Artikel

    Berita Terbaru

  • Senin, 27 Februari 2017



    https://userscontent2.emaze.com/images/6b88d239-d081-4625-b992-1fb4f730b29b/671c128401a1727a30e245897a49da5c.jpeg 
    Mendaki berkelompok merupakan kegiatan alam yang mengasyikkan. Pembagian posisi pun wajib dilakukan untuk mendapatkan pengalaman mendaki yang aman dan nyaman. Bagi penggiat alam yang sering mendaki gunung tentu tidak asing dengan istilah- istilah posisi berikut ini :

    1.      Leader
    Leader atau pemimpin kelompok memiliki tugas untuk memutuskan berbagai kondisi di lapangan. Posisi leader tidak selalu berada di depan tetapi selalu berkoordinasi dengan penunjuk arah. Leader memiliki kemampuan yang baik dalam berpikir cepat dan memutuskan suatu masalah.

    2.      Navigator
    Navigator atau penunjuk arah memiliki tanggung jawab yang besar karena harus menunjukkan arah yang benar. Salah memilih jalan bisa mengakibatkan seluruh kelompok tersesat. Posisi navigator selalu didepan dan berjalan lebih cepat dari anggota lain. Sang navigator memiliki kemampuan berpikir yang cepat, ingatan kuat, dan stamina yang bagus.

    3.      Follower
    Follower atau anggota biasa yang tidak memiliki tugas dan hanya ikut naik gunung karena diajak atau ingin sesekali menikmati indahnya puncak gunung. Posisi follower tidak menentu dan boleh dimana saja asal masih didepan sweeper.

    4.      Sweeper
    Sweeper atau penyapu bertugas untuk memastikan tidak ada yang tertinggal baik itu barang atau anggota kelompok mendaki. Sweeper selali berada dibarisan paling belakang untuk melaksanakan tugasnya. Seorang sweeper memiliki mental baja karena ditinggal pun ia masih tetap tenang.

    4 Posisi Saat Mendaki Gunung Secara Berkelompok

    Posted at  14.17  |  in  Pengalaman Mendaki  |  Read More»



    https://userscontent2.emaze.com/images/6b88d239-d081-4625-b992-1fb4f730b29b/671c128401a1727a30e245897a49da5c.jpeg 
    Mendaki berkelompok merupakan kegiatan alam yang mengasyikkan. Pembagian posisi pun wajib dilakukan untuk mendapatkan pengalaman mendaki yang aman dan nyaman. Bagi penggiat alam yang sering mendaki gunung tentu tidak asing dengan istilah- istilah posisi berikut ini :

    1.      Leader
    Leader atau pemimpin kelompok memiliki tugas untuk memutuskan berbagai kondisi di lapangan. Posisi leader tidak selalu berada di depan tetapi selalu berkoordinasi dengan penunjuk arah. Leader memiliki kemampuan yang baik dalam berpikir cepat dan memutuskan suatu masalah.

    2.      Navigator
    Navigator atau penunjuk arah memiliki tanggung jawab yang besar karena harus menunjukkan arah yang benar. Salah memilih jalan bisa mengakibatkan seluruh kelompok tersesat. Posisi navigator selalu didepan dan berjalan lebih cepat dari anggota lain. Sang navigator memiliki kemampuan berpikir yang cepat, ingatan kuat, dan stamina yang bagus.

    3.      Follower
    Follower atau anggota biasa yang tidak memiliki tugas dan hanya ikut naik gunung karena diajak atau ingin sesekali menikmati indahnya puncak gunung. Posisi follower tidak menentu dan boleh dimana saja asal masih didepan sweeper.

    4.      Sweeper
    Sweeper atau penyapu bertugas untuk memastikan tidak ada yang tertinggal baik itu barang atau anggota kelompok mendaki. Sweeper selali berada dibarisan paling belakang untuk melaksanakan tugasnya. Seorang sweeper memiliki mental baja karena ditinggal pun ia masih tetap tenang.

    0 komentar:

    Senin, 20 Februari 2017

    Bagi teman-teman yang hobi naik gunung pasti sadar akan keindahan puncak gunung yang dberikan kepada kita. Dan untuk sebagian dari kita pasti ada yang ingin mengabadikan momen tersebut. Tidak cuma diatas gunung, mungkin teman-teman ebih suka dengan pemandangan pantai atau hutan yang memiliki keunikan tersendiri. Nah, untuk teman-teman yang senang mengabadikan momen berikut adalah tips yang dapat dilakukan untuk memperindah foto teman-teman.

    1.      Pilih Langit  atau daratan


    Mari memilih. Mana yang lebih bagus? Langit? atau daratan?
    Pilihlah keduanya, ambil setengah daratan dan setengah langit. Maka foto anda akan terkesan datar, mendua, walaupun mungkin saat itu langit menggelora.
    Jangan serakah, tonjolkan kekuatan dan biarkan saja kelemahan.
    Saat sunset atau sunrise langit memang akan sangat menggoda. Tetapi tetap ingatlah aturan klasik rule of third.
     Sebagai rule of thumb, berikan bagian yang ingin ditonjolkan sebanyak 2/3 dari frame.

    2.      Gunakan air sebagai refleksi



    Coba lihat sekeliling, apa ada badan air disana. Kalo ada maka coba kalian mengambil gambar kalian menggunakan air sebagai “cermin” yang merefleksikan objek yang hendak kalian foto.

    Refleksi dari air dapat menambah keindahan pemandangan anda. Teknik ini juga membantu anda mendapatkan sebuah foto yang simetris, dan enak untuk dilihat.

    3.     Gunakan Tripod
     

    Barang yang satu ini memang dilema. Dibawa berat, ditinggal nanti menyesal. Tapi lebih baik sedikit menambah beban, daripada menyesal pas sampai rumah. Oh iya, gunakan juga cable release atau self timer bersama mirror lock up agar kamera benar-benar tidak goyang.  Karena saat kita menekan shutter pun kamera bisa ikut sedikit berguncang.

    4.      Gantilah sudut pandang anda

    Seringkali kita terpaku hanya dari satu sudut pandang saja, ketika berada di lokasi pemotretan. Mungkin kita memutuskan untuk memasang tripod kita di suatu tempat hanya karena itu dekat dengan objek yang dibidik, ataupun karena semua orang memotret dari situ. Cobalah untuk bereksperimen, dan explore sudut pandang yang lain. Cobalah untuk berjalan beberapa ratus meter dari lokasi pemotretan, dan cobalah dari beragam sudut pemgambilan, sebelum kalian meng-setup tripod anda.
    Contoh berikut adalah hasil dari pemotretan sebuah lighthouse pada saat sunrise (matahari terbit).


    Namun, jika ingin mendapatkan hasil yang lebih unik, tapi tetap merekam menara tersebut. Dengan jalan beberapa puluh meter dari lokasi sebelumnya, kalian akan mendapatkan angle yang lebih unik.



    Nah, itu beberapa hal yang bisa meningkatkan kualitas foto teman-teman, semoga informai ini bermanfaat untuk kalian

    PARESMAPA JAYA !!






    Penulis : Much Hafidz Ridlo (Paresmapa XXVIII)



    Sumber :

    4 Tips fotografi alam yang unik

    Posted at  11.46  |  in  Tips  |  Read More»

    Bagi teman-teman yang hobi naik gunung pasti sadar akan keindahan puncak gunung yang dberikan kepada kita. Dan untuk sebagian dari kita pasti ada yang ingin mengabadikan momen tersebut. Tidak cuma diatas gunung, mungkin teman-teman ebih suka dengan pemandangan pantai atau hutan yang memiliki keunikan tersendiri. Nah, untuk teman-teman yang senang mengabadikan momen berikut adalah tips yang dapat dilakukan untuk memperindah foto teman-teman.

    1.      Pilih Langit  atau daratan


    Mari memilih. Mana yang lebih bagus? Langit? atau daratan?
    Pilihlah keduanya, ambil setengah daratan dan setengah langit. Maka foto anda akan terkesan datar, mendua, walaupun mungkin saat itu langit menggelora.
    Jangan serakah, tonjolkan kekuatan dan biarkan saja kelemahan.
    Saat sunset atau sunrise langit memang akan sangat menggoda. Tetapi tetap ingatlah aturan klasik rule of third.
     Sebagai rule of thumb, berikan bagian yang ingin ditonjolkan sebanyak 2/3 dari frame.

    2.      Gunakan air sebagai refleksi



    Coba lihat sekeliling, apa ada badan air disana. Kalo ada maka coba kalian mengambil gambar kalian menggunakan air sebagai “cermin” yang merefleksikan objek yang hendak kalian foto.

    Refleksi dari air dapat menambah keindahan pemandangan anda. Teknik ini juga membantu anda mendapatkan sebuah foto yang simetris, dan enak untuk dilihat.

    3.     Gunakan Tripod
     

    Barang yang satu ini memang dilema. Dibawa berat, ditinggal nanti menyesal. Tapi lebih baik sedikit menambah beban, daripada menyesal pas sampai rumah. Oh iya, gunakan juga cable release atau self timer bersama mirror lock up agar kamera benar-benar tidak goyang.  Karena saat kita menekan shutter pun kamera bisa ikut sedikit berguncang.

    4.      Gantilah sudut pandang anda

    Seringkali kita terpaku hanya dari satu sudut pandang saja, ketika berada di lokasi pemotretan. Mungkin kita memutuskan untuk memasang tripod kita di suatu tempat hanya karena itu dekat dengan objek yang dibidik, ataupun karena semua orang memotret dari situ. Cobalah untuk bereksperimen, dan explore sudut pandang yang lain. Cobalah untuk berjalan beberapa ratus meter dari lokasi pemotretan, dan cobalah dari beragam sudut pemgambilan, sebelum kalian meng-setup tripod anda.
    Contoh berikut adalah hasil dari pemotretan sebuah lighthouse pada saat sunrise (matahari terbit).


    Namun, jika ingin mendapatkan hasil yang lebih unik, tapi tetap merekam menara tersebut. Dengan jalan beberapa puluh meter dari lokasi sebelumnya, kalian akan mendapatkan angle yang lebih unik.



    Nah, itu beberapa hal yang bisa meningkatkan kualitas foto teman-teman, semoga informai ini bermanfaat untuk kalian

    PARESMAPA JAYA !!






    Penulis : Much Hafidz Ridlo (Paresmapa XXVIII)



    Sumber :

    0 komentar:

    Senin, 13 Februari 2017


    Setiap orang memiliki selalu memiliki hobi yang berbeda – beda. Beberapa dari mereka ada yang memilih mendaki gunung sebagai hobinya. Salah satu alasan mengapa mereka menyukai hobi ini adalah, karena hobi ini banyak sekali manfaatnya dalam kesehatan. Khususnya dapat mengurangi berat badan.
    Bagaimana bisa mendaki gunung dapat menurunkan berat badan ?
    Pendakian gunung yang dilakukan selama satu jam, dapat membakar lebih dari 500 kalori. Tetapi hal ini juga tergantung dengan tingginya tanjakan serta berat beban yang dibawa dalam ransel.
    Kegiatan mendaki ini adalah cara menurunkan berat badan yang efektif. Dimana dalam mendaki gunung menyediakan rute untuk berjalan menanjak, menurun, dan medan yang bervariasi. Tidak hanya membakar kalori saja tetapi ketika dalam ketinggian akan terbukti lebih cepat dalam menurunkan berat badan.
    Untuk menurunkan berat badan tidak cukup hanya dengan mendaki gunung secara rutin, tetapi juga diimbangi dengan pola makan yang sehat dan teratur.


    Menurunkan Berat Badan dengan Naik Gunung

    Posted at  16.10  |  in  Naik gunung  |  Read More»


    Setiap orang memiliki selalu memiliki hobi yang berbeda – beda. Beberapa dari mereka ada yang memilih mendaki gunung sebagai hobinya. Salah satu alasan mengapa mereka menyukai hobi ini adalah, karena hobi ini banyak sekali manfaatnya dalam kesehatan. Khususnya dapat mengurangi berat badan.
    Bagaimana bisa mendaki gunung dapat menurunkan berat badan ?
    Pendakian gunung yang dilakukan selama satu jam, dapat membakar lebih dari 500 kalori. Tetapi hal ini juga tergantung dengan tingginya tanjakan serta berat beban yang dibawa dalam ransel.
    Kegiatan mendaki ini adalah cara menurunkan berat badan yang efektif. Dimana dalam mendaki gunung menyediakan rute untuk berjalan menanjak, menurun, dan medan yang bervariasi. Tidak hanya membakar kalori saja tetapi ketika dalam ketinggian akan terbukti lebih cepat dalam menurunkan berat badan.
    Untuk menurunkan berat badan tidak cukup hanya dengan mendaki gunung secara rutin, tetapi juga diimbangi dengan pola makan yang sehat dan teratur.


    0 komentar:

    Senin, 06 Februari 2017




    Setiap seminggu 2 kali Paresmapa melakukan latihan rutin untuk mengasah kemampuan dan menambah pengetahuan tentang Kepencinta-alaman mereka. Materi yang diberikan tidak hanya survival, ada juga tentang materi menjaga kelestarian lingkungan. Seperti contohnya, ketika angkatan XXVIII melakukan kegiatan menanam krokot disebuah pralon dan botol bekas. Krokot ini ditaruh dan disambungkan satu sama lain dan digantung serta dililitkan pada sebuah pohon jati yang besar. Lokasi penanaman berada di Hutan Jati SMA N 1 Pati. Krokot tersebut ditanam sedemikian rupa karena memiliki arti bahwa dengan saling menyambung bak rantai yang kuat dan susah untuk dilepaskan, kita akan sulit untuk dikalahkan. Nantinya tanaman tersebut juga akan menjadi sebuah kenang-kenangan setelah kita (A-XXVIII) lulus. Kita dituntut untuk merawatnya karena jika kita menanam tapi tidak dapat merawatnya sama saja tidak dapat mendapatkan hasil yang berarti. Hal ini juga dilakukan oleh angkatan XXVII.


    Krokot ini fungsinya adalah sebagai pohon asuh untuk angkatan XXVIII. Pohon asuh semacam ini dapat menjadi solusi untuk kurangnya lahan untuk menanam. Ini juga penerapan dari konsep vertikultur karena tidak membutuhkan lahan yang khusus untuk menanam.


    Namun akibat adanya tugas salah satu mata pelajaran disekolah yang mengharuskan siswanya untuk melakukan budidaya ikan lele dan ayam dihutan jati SMA N 1 Pati, menyebabkan lingkungan menjadi kumuh, sarang nyamuk, dan seperti tak terurus, Karena tidak ada penindak lanjutan dari kegiatan siswa. Sehingga, tanaman krokot yang mulanya tumbuh dengan baik terpengaruh oleh kondisi yang kumuh disekitarnya.


    Penulis : Faqih Himawan (Paresmapa XXVIII)


    KROKOT SEBAGAI SARANA MENANAM YANG MUDAH

    Posted at  21.14  |  in  pecinta alam  |  Read More»




    Setiap seminggu 2 kali Paresmapa melakukan latihan rutin untuk mengasah kemampuan dan menambah pengetahuan tentang Kepencinta-alaman mereka. Materi yang diberikan tidak hanya survival, ada juga tentang materi menjaga kelestarian lingkungan. Seperti contohnya, ketika angkatan XXVIII melakukan kegiatan menanam krokot disebuah pralon dan botol bekas. Krokot ini ditaruh dan disambungkan satu sama lain dan digantung serta dililitkan pada sebuah pohon jati yang besar. Lokasi penanaman berada di Hutan Jati SMA N 1 Pati. Krokot tersebut ditanam sedemikian rupa karena memiliki arti bahwa dengan saling menyambung bak rantai yang kuat dan susah untuk dilepaskan, kita akan sulit untuk dikalahkan. Nantinya tanaman tersebut juga akan menjadi sebuah kenang-kenangan setelah kita (A-XXVIII) lulus. Kita dituntut untuk merawatnya karena jika kita menanam tapi tidak dapat merawatnya sama saja tidak dapat mendapatkan hasil yang berarti. Hal ini juga dilakukan oleh angkatan XXVII.


    Krokot ini fungsinya adalah sebagai pohon asuh untuk angkatan XXVIII. Pohon asuh semacam ini dapat menjadi solusi untuk kurangnya lahan untuk menanam. Ini juga penerapan dari konsep vertikultur karena tidak membutuhkan lahan yang khusus untuk menanam.


    Namun akibat adanya tugas salah satu mata pelajaran disekolah yang mengharuskan siswanya untuk melakukan budidaya ikan lele dan ayam dihutan jati SMA N 1 Pati, menyebabkan lingkungan menjadi kumuh, sarang nyamuk, dan seperti tak terurus, Karena tidak ada penindak lanjutan dari kegiatan siswa. Sehingga, tanaman krokot yang mulanya tumbuh dengan baik terpengaruh oleh kondisi yang kumuh disekitarnya.


    Penulis : Faqih Himawan (Paresmapa XXVIII)


    0 komentar:

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 PARESMAPA || Pencinta Alam Remaja SMA Negeri 1 Pati ||. Template by Bloggertheme9
    Powered by Paresmapa Team.
    back to top